Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android |
From: e-SH <sh@sabda.org>;
To: e-SH <i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org>;
Subject: (e-SH) 24 Desember -- Lukas 1:57-80 - Benedictus
Sent: Tue, Dec 23, 2014 4:10:00 PM
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ e-Santapan Harian Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA Tanggal: Rabu, 24 Desember 2014 Ayat SH: Lukas 1:57-80 Judul: Benedictus Kelahiran seorang anak bagi Elisabet dan Zakharia pada masa tua mereka membuat orang melihat bagaimana Allah menunjukkan anugerah yang besar kepada umat-Nya, dengan mewujudnyatakan apa yang semula dianggap mustahil dan tak terpikirkan. Itulah sebabnya mereka bersukacita (57-58). Saat pemberian nama, orang-orang di sekitar Elisabet dan Zakharia berharap agar mereka mengikuti tradisi (59). Namun Elisabet memilih nama seperti nama yang diberikan malaikat kepada Zakharia (60, bdk. ayat 13). Protes orang-orang (61) memperlihatkan bahwa mereka tidak menyadari apa yang sedang Allah perbuat. Untuk meyakinkan diri, mereka meminta Zakharia menuliskan nama yang dia inginkan bagi anaknya. Dan jawaban Zakharia mengherankan semua pihak, karena ia menuliskan nama seperti yang disebutkan oleh Elisabet (63). Setelah itu, Zakharia bisa berbicara kembali, seperti yang dijanjikan malaikat (Luk. 1:20). Tentu saja orang jadi bertanya-tanya mengenai masa depan anak Zakharia itu (66). Jawaban untuk pertanyaan itu akan terlihat kemudian dari puji-pujian yang disampaikan Zakharia. Pujian itu disebut Benedictus (bahasa Latin), yang artinya diberkati. Di dalam Benedictus disebutkan bahwa anak Zakaria, yaitu Yohanes, akan merintis jalan bagi Tuhan dengan mewartakan bahwa keselamatan akan terjadi melalui pengampunan dosa (76-77). Perintisan jalan itu memang diperlukan karena Tuhan akan melawat umat-Nya dengan tujuan untuk melepaskan umat dari musuh-musuhnya (68-71). Sebagai tanduk keselamatan, Tuhan akan membebaskan umat dari kegelapan dan maut (78-79) agar umat dapat beribadah dalam kekudusan dan kebenaran, serta tanpa rasa takut (74-75). Begitu besar kerinduan Tuhan agar umat beribadah kepada-Nya sehingga Ia membayar harga yang begitu mahal, yaitu Anak-Nya sendiri yang harus turun ke dalam dunia. Ia menginginkan kita tidak hidup dalam kegelapan lagi melainkan berdamai dengan Allah. Adakah Anda juga merindukan itu? Bila ya, datanglah kepada Surya pagi itu, agar sinar-Nya mengusir kegelapan dari hidup Anda. e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/24/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Diskusi renungan ini di Facebook: https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+1:57-80 Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+1:57-80 Lukas 1:57-80 57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. 58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, 60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." 62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. 64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia. 67 Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: 68 "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, 69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, 70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus-- 71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, 72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, 73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, 74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, 75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. 76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, 77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, 78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, 79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera." 80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org --- Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4999811-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610@hub.xc.org |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar