Selasa, 03 Februari 2015

TRS: (e-SH) 04 Februari -- Lukas 9:46-56 - Bahaya egosentrisme

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sel, 3 Feb 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 04 Februari -- Lukas 9:46-56 - Bahaya egosentrisme

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 4 Februari 2015
Ayat SH: Lukas 9:46-56

Judul: Bahaya egosentrisme

Perikop kita hari ini merupakan catatan terakhir pelayanan Tuhan Yesus
di Galilea. Sadar waktu-Nya tidak lama lagi untuk mempersiapkan
para murid-Nya, Yesus mulai menujukan arah perjalanan-Nya ke
Yerusalem (51). Para murid sudah dipersiapkan untuk itu (22-27,
44-45). Sayangnya mereka belum sepenuhnya mengerti, apalagi
memberi dukungan moral kepada Guru mereka! Mereka memiliki
motivasi yang salah dalam mengikut Dia. Motivasi mereka bersifat
egosentris.

Buktinya ialah mereka saling memperebutkan kedudukan untuk mendampingi
Yesus. Yesus membandingkan mereka dengan seorang anak kecil, untuk
menunjukkan bahwa orientasi yang egosentris tidak akan
menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, menyambut seorang anak kecil,
berarti mengarahkan perhatian keluar dari diri sendiri. Sikap
seperti inilah yang harus dibangunkan dalam diri seorang murid
Tuhan.

Sikap eksklusif mereka dengan menolak orang lain yang mengusir roh
jahat dalam nama Yesus merupakan contoh egosentrisme. Artinya,
Yesus hanya untuk mereka, merekalah yang berhak mengatasnamakan
diri-Nya untuk melakukan pelayanan. Pelayanan bukan demi Dia dan
demi orang yang membutuhkannya, melainkan demi kemuliaan diri
sendiri.

Sikap keras yang ditunjukkan Yohanes dan Yakobus terhadap penduduk
satu kota di Samaria yang menolak menerima Yesus semakin
memperjelas eksklusivisme para murid. Memang Yesus sendiri
memberikan petunjuk kelak bagaimana bersikap ketika ada kota atau
masyarakat yang menolak pemberitaan mereka (10:10-12), akan tetapi
tidak dalam bentuk penghukuman langsung melainkan peringatan
keras.

Seperti para murid perlu belajar merendahkan diri dengan berfokus pada
Kristus, belajar memurnikan motivasi mereka, demikian juga kita.
Dunia selalu menggoda kita untuk fokus kepada diri sendiri, tetapi
ingat kita sudah ditebus dari perbudakan dosa dan daya tarik
dunia untuk mengabdikan diri pada Kristus. Dan demi Kristus,
kepada sesama.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/02/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:46-56
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:46-56

Lukas 9:46-56

46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang
siapakah yang terbesar di antara mereka.
47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil
seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya,
48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam
nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara
kamu sekalian, dialah yang terbesar."
49 Yohanes berkata: "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi
nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut
kita."
50 Yesus berkata kepadanya: "Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa
tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu."
51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia
mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi,
lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala
sesuatu bagi-Nya.
53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena
perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu,
mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh
api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.
56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-SH) 03 Februari -- Lukas 9:37-45 - Percaya Yesus, berarti siap pikul salib

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sen, 2 Feb 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 03 Februari -- Lukas 9:37-45 - Percaya Yesus, berarti siap pikul salib

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 3 Februari 2015
Ayat SH: Lukas 9:37-45

Judul: Percaya Yesus, berarti siap pikul salib

Semua orang mendambakan pengalaman sensasi surgawi seperti yang
dialami ketiga murid terdekat Yesus. Pengalaman itu paling sedikit
membuat percaya diri naik, bahwa Tuhan mereka ialah Mesias sejati.
Semangat dan ketekunan pelayanan seharusnya meningkat oleh karena
momen sesaat seperti itu.

Pengalaman sensasi surgawi itu tidak dialami oleh para murid lainnya.
Mereka justru menghadapi kenyataan pahit kegagalan menjadi berkat
buat orang-orang yang sudah menaruh percaya kepada Yesus. Mengapa
para murid gagal, padahal pasti sudah berupaya menirukan apa yang
Guru mereka telah ajarkan dan teladankan? Teguran Yesus jelas
ditujukan kepada mereka yang kurang sungguh-sungguh percaya dan
bersandar pada kuasa-Nya (41). Orang tua ini justru beriman kepada
Yesus, dan Yesus bertindak seturut iman mereka dengan menyembuhkan
anak itu.

Yang menarik dari kisah ini ialah, saat orang banyak merasa takjub
akan kebesaran Allah yang didemonstrasikan Yesus, Yesus sekali
lagi memberitahu para murid-Nya akan penolakan dan penderitaan
yang akan Ia alami di depan (44). Demonstrasi kuasa Ilahi yang
Yesus perbuat tidak serta membuat orang yang menyaksikannya
percaya. Kelak, orang-orang seperti itulah yang akan menyerahkan
Dia untuk disalib. Yesus mengingatkan para murid agar jangan
terjebak dengan demonstrasi kuasa iman yang pasti mereka bisa
alami kalau mereka sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Tugas
mereka jauh lebih besar daripada menyatakan kuasa kesembuhan
ilahi. Tugas mereka ialah mewartakan karya keselamatan yang
dilakukan Kristus lewat kematian dan kebangkitan-Nya (bdk. 1Kor.
15:1-4).

Sebagai murid, kita juga harus menyadari bahwa taat dan percaya kepada
Yesus bukan hanya berarti akan mengalami kuasa-Nya yang sanggup
membuat mukjizat yang memberkati sesama. Akan tetapi juga berarti
sedia taat kepada Tuhan yang sudah menderita di salib, dan siap
pula untuk ikut menderita bersama dan demi Dia. Siapkah Anda?

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/02/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:37-45
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:37-45

Lukas 9:37-45

37 Pada keesokan harinya ketika mereka turun dari gunung itu,
datanglah orang banyak berbondong-bondong menemui Yesus.
38 Seorang dari orang banyak itu berseru, katanya: "Guru, aku memohon
supaya Engkau menengok anakku, sebab ia adalah satu-satunya
anakku.
39 Sewaktu-waktu ia diserang roh, lalu mendadak ia berteriak dan roh
itu menggoncang-goncangkannya sehingga mulutnya berbusa. Roh itu
terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau
meninggalkannya.
40 Dan aku telah meminta kepada murid-murid-Mu supaya mereka mengusir
roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
41 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang
sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar
terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!"
42 Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingkannya ke
tanah dan menggoncang-goncangnya. Tetapi Yesus menegor roh jahat
itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya
kepada ayahnya.
43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. (9-43b)
Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang
diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia
akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi
bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka
tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: [i-kan-humor] [e-Humor] JANGAN KALAH SOMBONG -- 2412 Februari/2015

e-Humor
2412, Februari 2015

Shalom,

Cerita kali ini mengingatkan kita tentang betapa buruknya sifat sombong itu. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa kita juga terpancing sombong deh kayak tokoh humor kita kali ini. Selamat membaca. ^^

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tika
< rostika(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2412. JANGAN KALAH SOMBONG

Miss Reflek Van der Gebyaren adalah seorang janda kaya yang suka pamer. Suatu sore ia akan membeli sate ayam di tempat Cak Kabul Sukarasa. Tetapi, ketika diingatnya bahwa Cak Kabul itu selalu laris manis tanjung kimpul sampai makmur dan bergigi emas, ia menjadi khawatir dan takut kalah gengsi. Maka, dipakainyalah cincin gede-gede di semua jari tangannya.

Sesampainya di tempat Cak Kabul berjualan sate, ia tidak segera memesan. Ia merapikan jurai-jurai rambut di pelipisnya dan tak lupa menggosok kesepuluh cincin bermata berlian itu agar tampak berkilauan. Memang itulah yang diinginkan Miss Gebyaren.

"Cak Kabul, Cak Kabul, tolong deh bakarkan sate sepuluh saja," seru Miss Gebyaren dengan tingkahnya yang genit. Ia mengisyaratkan 10 dengan telapak tangan menghadap ke dirinya sendiri. Maksudnya supaya kesepuluh cincin super mahalnya itu terlihat oleh Cak Kabul.

"Kok bengong sih, Cak. Sepuluh, Cak. Lima jari kanan, trus ditambah lima jari kiri. Iya 'kan!" lanjut Miss Gebyaren yang terus memamerkan cincinnya.

Kebengongan Cak Kabul rupanya disebabkan oleh tingkah pamer Miss Gebyaren. Ia berpikir, bagaimana cara membalasnya supaya knock-out. Dan, akhirnya, Cak Kabul mulai meringis dan mengipas ke arah mulutnya.

"Lho, ngapain Cak?" tanya Miss Gebyaren.

"Eh, maaf Miss Gebyaren. Saya ini baru coffe-break sebentar. Dari tadi bakar sate terus sampai gigi saya keringatan. Saya ngipasin gigi emas saya yang gede-gede ini dulu ya. Heee ...."

[Sumber disunting dari: Buku "Senyum Sana Sini"; Halaman 95-97]


"Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa." Amsal 21:4 < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+21:4 >


Anda suka tebak-tebakan? Selain menyajikan humor-humor segar, e-Humor juga mengadakan kuis seputar Alkitab. Pertanyaan kuis ada dalam e-Humor edisi 2411: Kayu apakah yang digunakan untuk membuat meja roti sajian di Kemah Suci?

Mari, kirimkan jawaban Anda untuk kuis e-Humor ini, maksimal 2 hari setelah edisi ini diterbitkan. Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk ditampilkan dalam kuis e-Humor, silakan kirimkan pertanyaan dan jawabannya ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu, ya.


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Tika, Yans, dan Lusia

Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

TRS: [e-BinaSiswa] Pertumbuhan Iman Remaja (2) -- Edisi 44/Februari 2015

e-BinaSiswa -- Pertumbuhan Iman Remaja (2)
Edisi 44/Februari 2015

DAFTAR ISI:
KIAT PEMBINA: METODE BARU PEMURIDAN PELAYANAN REMAJA
BAHAN MENGAJAR: MEMBANGUN DISIPLIN ROHANI
STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS: REFERENSI BAGI PENULIS KRISTEN


Shalom,

Pemuridan adalah proses untuk terus bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Kita adalah murid-murid Kristus, tetapi sudahkah karakter Kristus ada dalam hidup kita? Kini, ada banyak metode yang dapat digunakan untuk memuridkan remaja. Metode-metode tersebut akan membantu setiap pembina untuk membuat kelas pemuridan menjadi lebih bervariasi, tetapi tetap dengan tujuan menolong remaja mengalami pertumbuhan iman secara mandiri. Publikasi e-BinaSiswa edisi ini menyajikan kiat bagi pembina dalam membina pemuridan remaja dan menyediakan bahan ajar yang akan menolong adik-adik remaja kita menerapkan disiplin rohani dalam kehidupan sehari-hari. Mari bersama-sama berjalan dalam mencapai pertumbuhan iman bersama adik-adik rohani! Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaSiswa,
Amidya
< http://remaja.sabda.org >


KIAT PEMBINA: METODE BARU PEMURIDAN PELAYANAN REMAJA

Saya agak curiga setiap kali membaca kata "baru" yang dikaitkan dengan pelayanan. Saya yakin ada pelayanan pemuda yang sedang melakukan apa yang akan saya jelaskan dengan langkah-langkah berikut. Akan tetapi, saya tahu tidak ada sumber tertulis lainnya yang mencerminkan jenis strategi pemuridan.

Letakkan Antusiasme Anda di Belakang Kebiasaan, Bukannya di Belakang Program

Jika siswa ingin mempertahankan iman mereka dalam jangka panjang, mereka harus mengembangkan kebiasaan pertumbuhan rohani secara konsisten, selain menghadiri program kelompok kecil tempat mereka belajar untuk mempelajari, berdiskusi, dan menerapkan firman Tuhan. Dorongan untuk membentuk kebiasaan dapat menjadi hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada siswa saat mereka menghadapi tantangan, pilihan, dan krisis kehidupan. Pertanyaannya sederhana: "Jauh setelah zaman program dan keteladanan dari pelayanan pemuda hilang dari pemikiran seorang lulusan senior, apa yang akan mempertahankan iman orang muda tersebut di bawah pencobaan?" Jawabannya: kasih karunia Allah dan kebiasaan belajar.

Itulah sebabnya, pelayanan pemuda kami secara antusias dan konsisten berfokus pada pengembangan disiplin rohani sebagai bagian penting dari waktu pendidikan dan relasi kami. Dengan menggunakan model percobaan dari kelompok kecil siswa, para pemimpin mampu untuk memberi semangat dan sumber daya dibanding mengharapkan siswa untuk menghadiri program pemuridan tambahan malam berikutnya dalam minggu itu.

Definisikan Kebiasaan-Kebiasaan Seorang Kristen yang Berkomitmen

Sebelum Anda dapat menemukan sumber daya yang tepat untuk membantu siswa Anda mengembangkan kebiasaan rohani, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi kebiasaan yang Anda inginkan untuk selalu dilakukan oleh lulusan Anda. Sementara ada beberapa kebenaran yang kita inginkan agar dipahami oleh para siswa tentang kekristenan (pendidikan), hanya ada sedikit kebiasaan rohani yang kita inginkan untuk mereka kembangkan saat mereka berada dalam pelayanan pemuda kita. Di gereja Saddleback, kami telah mendefinisikan enam kebiasaan yang kami harap dilakukan oleh para siswa yang berkomitmen. Enam kebiasaan tersebut mungkin berbeda dari kebiasaan-kebiasaan yang akan Anda pilih, tetapi jangan mengabaikan ide ini (hasil akhir) hanya karena daftar kita (sarana) mungkin berbeda. Prinsip menolong siswa mengembangkan kebiasaan dapat ditransfer ke pelayanan pemuda Anda, terlepas dari hal-hal yang Anda tetapkan.

Kami mendefinisikan enam kebiasaan kami dengan bertanya, "Kebiasaan apa yang penting untuk pertumbuhan rohani yang mandiri seumur hidup?" Cara lain untuk melihat hal itu adalah, "Kebiasaan apa yang Anda andalkan untuk mempertahankan hubungan yang benar dengan Yesus Kristus?" Yang kami daftarkan adalah hal-hal yang telah saya kembangkan dan andalkan sejak saya memulai peziarahan rohani sebagai seorang remaja. Kami ingin siswa kami berkomitmen untuk:

• memiliki waktu yang konsisten bersama Tuhan melalui doa dan pembacaan Alkitab;
• memiliki hubungan yang bertanggung jawab dengan orang Kristen yang lain;
• berkomitmen pada tubuh Kristus dan tubuh gereja kami (bukan hanya pelayanan kaum muda);
• memahami dan berpartisipasi dalam persembahan/persepuluhan;
• menghafal Kitab Suci;
• mempelajari Alkitab sendiri (di luar saat teduh).

Karena kami berfokus pada kata "kebiasaan", kami telah membuat daftar kami menjadi akronim dengan menggunakan kata "HABIT" (kebiasaan). Sedikit memaksa, tetapi tetap membantu untuk menghafal.

Hang (waktu bersama dengan Tuhan).
Accountability (tanggung jawab dengan orang percaya lainnya).
Bible (menghafal Alkitab).
Involvement (keterlibatan dengan anggota jemaat).
Tithing (komitmen perpuluhan).
Study (belajar firman Tuhan).

Ingat, ini hanyalah kebiasaan yang kami inginkan untuk dikembangkan oleh siswa. Daftar ini tidak mencakup semua informasi yang kami inginkan untuk mereka ketahui sebelum mereka lulus dari pelayanan pemuda kami. Kami mencoba untuk memenuhi elemen pendidikan pemuridan melalui berbagai waktu mengajar kami selama pelayanan akhir pekan, kelompok-kelompok kecil untuk belajar Alkitab, dan program pemuridan sekunder yang ditujukan bagi siswa yang berkomitmen. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Judul asli buku: Purpose Driven Youth Ministry
Judul bab: Mempersiapkan Siswa yang berkomitmen - Memenuhi Tujuan Allah Pemuridan
Judul asli artikel: A New Method of Youth Ministry Discipleship
Penulis: Doug Fields
Penerbit: OMF Sastra Inc, Michigan 1999
Halaman: 159 -- 160


BAHAN MENGAJAR: MEMBANGUN DISIPLIN ROHANI
Ditulis oleh: Adiana

A. TUJUAN

Mendorong dan melatih remaja untuk melakukan disiplin rohani demi pertumbuhan iman mereka.

B. ILUSTRASI

Ada sebuah kisah tentang seorang atlet lari wanita pertama yang berhasil meraih tiga medali emas dalam Olimpiade Roma tahun 1960. Ia adalah Wilma Rudolph. Padahal, ketika kecil, ia terserang penyakit polio yang menyebabkannya lumpuh selama bertahun-tahun. Namun, pada usia sekitar 11 tahun, ia mulai bisa berjalan dan bercita-cita menjadi seorang pelari. Awalnya, orang-orang di lingkungannya tidak percaya. Namun, ibunya terus mendukung cita-cita Wilma. Setelah itu, Wilma terus berlatih dan berlatih, selama bertahun-tahun dengan disiplin. Sampai akhirnya, ia berhasil mewujudkan impiannya menjadi wanita pertama yang merebut tiga medali emas di cabang lari tersebut. Wilma Rudolf membutuhkan banyak tantangan, latihan, dan disiplin tinggi untuk menjadi juara, bukan dengan cara yang instan, tetapi dengan disiplin yang tinggi tanpa mengenal lelah.

C. REFLEKSI

Sebagai seorang remaja Kristen, sudahkah kamu membangun kedisiplinan untuk membangun hubungan yang dekat dengan Allah? Berapa kali kamu berpuasa dalam satu minggu? Bagaimana dengan perpuluhanmu? Saat teduhmu? Persekutuan? Ayat hafalan? Banyak di antara kita mungkin masih memiliki kehidupan rohani yang biasa-biasa saja. Itulah sebabnya, kehidupan kita menjadi tidak ada bedanya dengan remaja-remaja lain yang tidak mengenal Kristus.

Faktanya adalah Allah memanggil setiap anak-Nya untuk membangun hubungan yang intim dengan-Nya. Bagaimana cara kita membangun persekutuan yang intim dengan Allah? Jika kita ingin meninggalkan kehidupan rohani kita yang biasa-biasa saja, kini saatnya kita melatih diri untuk bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan. Sama seperti seorang atlet yang harus rajin berlatih demi meraih kemenangan, begitu juga kita harus terus melatih rohani kita melalui disiplin-disiplin rohani sehingga kita dapat memelihara iman kita dan meraih mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan-Nya kepada kita (2 Timotius 4:7-8).

Disiplin bukanlah hukuman, tetapi wujud kedewasaan seseorang untuk menghargai waktu yang dimilikinya demi mencapai sebuah hasil yang optimal. Oleh karena itu, menjaga agar disiplin rohani kita tidak menjadi sekadar rutinitas merupakan hal yang sangat penting. Jika kita sudah terjebak ke dalam rutinitas, kita tidak akan mengalami pertumbuhan iman yang sesungguhnya. Berikut adalah disiplin-disiplin rohani yang dapat kita terapkan, yang akan menumbuhkan iman kita:

a. Disiplin Doa
Berkomunikasi dengan Allah (termasuk berdoa puasa) secara teratur.
- 1 Tesalonika 17 _____________________________________.
- Matius 24:42 ________________________________________.
- Yeremia 33:3 ________________________________________.

b. Disiplin Membaca Firman Tuhan
Membaca, menggali, dan menghafal firman Tuhan secara teratur.
- Mazmur 1:1-3 ________________________________________.
- Roma 15:4 ___________________________________________.

c. Disiplin Persekutuan
Membangun persekutuan dengan saudara seiman secara teratur.
- Kisah para Rasul 2:42-45 ______________________________.
- Ibrani 10:25 __________________________________________.

d. Disiplin Melayani
Terlibat dalam pelayanan tubuh Kristus secara teratur.
- Roma 14:8 ___________________________________________.

D. DISKUSI
1. Menurut kamu, mengapa disiplin rohani itu penting?
2. Apa yang menyulitkan kamu untuk menerapkan satu dari daftar disiplin rohani di atas?
3. Apa yang dapat kamu ubah dalam hidupmu minggu ini agar kamu dapat melatih diri dalam satu disiplin tadi?

E. KESIMPULAN

Disiplin rohani bukanlah tujuan akhir dari semua usaha kita, pertumbuhan imanlah yang menjadi tujuan kita, seperti nasihat Rasul Paulus kepada Timotius, anak rohaninya, "Sebab, latihan jasmani terbatas gunanya, tetapi kesalehan berguna dalam segala hal karena mengandung janji untuk kehidupan sekarang dan juga kehidupan yang akan datang" (1 Timotius 4:8, Draft AYT). Jadi, hargailah waktu yang kita miliki untuk melatih kehidupan rohani kita sehingga kita dapat menjadi remaja Kristen yang kedewasaan imannya tampak dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber bacaan:
1. Baker, Tim. 2006. "Merenda Iman". Yogyakarta: ANDI Offset. Hlm. 33-37.
2. Tambunan, Fernando. 2010. "Disiplin". Dalam http://pemudaypdpa.blogspot.com/2010/07/disiplin.html
3. Lassa, Samuel. 2010. "Resolving Your Spirit". Dalam http://ikan.blog.com/2010/05/17/resolving-your-spirit/


STOP PRESS: PUBLIKASI E-PENULIS: REFERENSI BAGI PENULIS KRISTEN

Anda tertarik dengan dunia tulis-menulis? Anda memerlukan referensi berkualitas untuk mengembangkan kemampuan tulis-menulis Anda?

Bagi Anda penulis Kristen, Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > telah menyediakan Publikasi e-Penulis. Sejak tahun 2004, Publikasi e-Penulis < http://sabda.org/publikasi/e-penulis/ > telah melayani ribuan pelanggannya dengan bahan-bahan bermutu seputar pelayanan penulisan. Artikel tentang literatur Kristen maupun umum, kiat penulisan, kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, tokoh penulis, serta ulasan situs-situs kepenulisan bisa Anda dapatkan secara GRATIS dalam e-Penulis!

Tunggu apa lagi? Segeralah berlangganan publikasi e-Penulis secara GRATIS dengan mengirimkan email kosong ke: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org > atau ke < penulis(at)sabda.org >

Kunjungi pula situs Pelitaku (Penulis Literatur Kristen dan Umum) di: < http://pelitaku.sabda.org/ >

Selamat menikmati pelayanan kami dan teruslah berkarya!


Kontak: binasiswa(at)sabda.org
Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Minggu, 01 Februari 2015

TRS: (e-SH) 02 Februari -- Lukas 9:28-36 - Demi murid-murid

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Min, 1 Feb 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 02 Februari -- Lukas 9:28-36 - Demi murid-murid

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 2 Februari 2015
Ayat SH: Lukas 9:28-36

Judul: Demi murid-murid

Untuk siapakah peristiwa pemuliaan Tuhan Yesus ditujukan? Untuk Yesus
yang sudah jelas akan panggilan-Nya untuk menderita dan mati
sebelum bangkit kembali? Atau untuk para murid, yang dipanggil
untuk pikul salib?

Pengakuan Petrus yang mewakili para murid bahwa Tuhan Yesus ialah
Mesias, tidak serta merta berarti mereka mengerti misi Mesianik
Yesus yang harus menderita dan bahkan bahwa mereka pun harus siap
memikul salib. Justru di tengah ketidakmengertian itulah pemuliaan
Yesus menjadi peneguhan bagi mereka bahwa Dia memang Mesias yang
dijanjikan Allah sejak Perjanjian Lama.

Musa, pemberi hukum Taurat dan Elia, sang nabi mewakili dua bagian
utama dari Alkitab Perjanjian Lama (bdk. Luk. 24:44). Kehadiran
mereka bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus mengenai misi-Nya ke
Yerusalem dalam penglihatan yang dilihat oleh Petrus, Yohanes, dan
Yakobus merupakan peneguhan bagi ketiganya atas apa yang Yesus
sudah beritahukan kepada mereka, bahwa Mesias memang harus ke
Yerusalem untuk mati di sana bagi keselamatan.

Mereka belum mengerti dengan benar bahwa tujuan penglihatan itu ialah
untuk menguatkan mereka. Petrus malah mengusulkan untuk membuat
kemah bagi ketiga tokoh utama itu (33). Kemah mengingatkan kita
akan hari raya pondok daun, saat umat Israel tinggal di kemah
untuk merayakan berkat Tuhan melalui keberhasilan panen (Ul.
16:13-15). Petrus merasa bahwa penglihatan itu begitu bagus,
sehingga kalau boleh berlama-lama menikmati suasana 'surgawi'
tersebut. Suara Allah, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah
Dia" (35) yang menyadarkan mereka bahwa penglihatan ini untuk
mengingatkan mereka agar taat kepada Tuhan Yesus.

Momen seperti pemuliaan Kristus penting dalam perjalanan pemuridan
kita. Saat langkah menjadi berat karena tantangan yang dihadapi,
maka merasakan persekutuan dan kehadiran Sang Ilahi menjadi
penguat asa dan semangat. Tentu, tidak boleh lama-lama apalagi
terlena. Masih ada tugas menanti.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/02/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:28-36
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:28-36

Lukas 9:28-36

28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus
membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung
untuk berdoa.
29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya
menjadi putih berkilau-kilauan.
30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang
tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika
mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan
kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.
33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus
berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat
ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau,
satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa
yang dikatakannya itu.
34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan
ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah
Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.
Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka
tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat
itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-RH) Februari 01 -- KUALIFIKASI PELAYAN

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sab, 31 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Februari 01 -- KUALIFIKASI PELAYAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 1 Februari 2015
Bacaan : Kisah Para Rasul 6:1-7
Setahun: Imamat 1-3
Nats: Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu,
yang terkenal baik dan penuh Roh dan hikmat, supaya kami
mengangkat mereka untuk tugas itu. (Kisah Para Rasul 6:3)

Judul:

KUALIFIKASI PELAYAN

Sebagian orang beranggapan pelayanan tertentu lebih penting dari
yang lain. Pemimpin pujian, pendoa syafaat, dan pengkhotbah dianggap
sangat penting sehingga harus ada persiapan khusus sebelum melayani.
Sebaliknya, penerima tamu dan pengumpul persembahan terkesan kurang
penting, dapat dilakukan oleh siapa saja sekalipun tanpa persiapan
khusus. Benarkah demikian?



Jemaat mula-mula mengalami persoalan karena kurangnya tenaga
pelayan. Seiring dengan semakin banyaknya jumlah orang percaya,
timbul sungut-sungut di antara orang Yahudi berbahasa Yunani.
Pelayanan sosial sehari-hari terhadap janda-janda mereka terabaikan
(ay. 1). Lalu para rasul pun menangani pelayanan meja sehingga tugas
utama mereka untuk memberitakan firman dan berdoa terbengkalai (ay.
2, 4). Sadar akan hal itu, para rasul meminta agar jemaat memilih
tujuh orang pelayan tambahan untuk "melayani meja". Tugas mereka
'hanya' mendistribusikan makanan harian kepada jemaat yang kurang
mampu. Tugas yang ringan, mudah, dan dapat dikerjakan semua orang,
pikir beberapa orang.



Tetapi, tidak bagi para rasul. Mereka meminta orang "yang terkenal
baik, dan yang penuh Roh dan hikmat". Ya, para pelayan Tuhan adalah
mereka yang telah menunjukkan buah imannya dan sungguh-sungguh
mengenal Allah. Allah tidak mengistimewakan pelayanan yang satu dan
mengabaikan yang lain. Pelayanan sekecil apa pun tidak boleh kita
lakukan dengan asal-asalan karena kita melayani Allah yang
mahaagung, suci, dan sempurna, namun penuh kasih. --Hembang Tambun
/Renungan Harian

ALLAH YANG AGUNG DAN SEMPURNA TIDAK LAYAK MENDAPATKAN
PELAYANAN ASAL JADI DARI MEREKA YANG DISELAMATKAN-NYA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/02/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+6:1-7

Kisah Para Rasul 6:1-7

1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah
sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani
terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda
mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid
berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami
melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu,
yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami
mengangkat mereka untuk tugas itu,
4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan
pelayanan Firman."
5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih
Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus,
Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang
penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul
itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan
percaya.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Imamat+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+1-3


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Jumat, 30 Januari 2015

TRS: (e-SH) 31 Januari -- Lukas 9:18-27 - Sangkal diri, pikul salib, ikut Aku

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 30 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 31 Januari -- Lukas 9:18-27 - Sangkal diri, pikul salib, ikut Aku

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 31 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 9:18-27

Judul: Sangkal diri, pikul salib, ikut Aku

Setelah berdoa, Yesus mengajukan pertanyaan, "Kata orang banyak,
siapakah Aku ini?" Menurut orang banyak, Yesus sama seperti
nabi-nabi yang telah hadir sebelumnya di tengah-tengah bangsa itu
(7-9). Namun mengapa Yesus menanyakan hal ini? Apakah karena Ia
ingin tahu? Bukan demikian. Pertanyaan ini merupakan jalan untuk
masuk ke pertanyaan berikutnya yang lebih penting.

Lalu pertanyaan itu ditujukan kepada para murid, "Menurut kamu,
siapakah Aku ini?" Melalui pertanyaan ini, Yesus ingin mengetahui
apakah murid-murid memahami jati diri-Nya. Pengakuan Petrus bahwa
Yesus adalah "Mesias dari Allah", menunjukkan bahwa Yesus bukan
hanya nabi yang menyatakan kehendak Allah. Yesus lalu menjelaskan
maksud kedatangan-Nya ke dunia, yaitu menderita, ditolak, dibunuh,
dan dibangkitkan pada hari ketiga. Ini bukanlah rencana, ide, atau
perkiraan, melainkan penggenapan dari apa yang telah direncanakan
sebelum dunia dijadikan (1Ptr. 1:20; Why. 13:8). Rencana ini
adalah bagi keselamatan manusia.

Murid-murid tentu tidak menginginkan semua hal itu terjadi pada Yesus.
Namun Yesus berkata bahwa murid-murid pun harus melakukan hal yang
sama: menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia (23).
Prinsip kehilangan nyawa untuk mendapatkannya (24) berlaku juga
untuk pelayanan kita terhadap sesama. Jika kita hidup untuk diri
kita sendiri dan tidak pernah memikirkan orang lain, kita akan
mengalami kekosongan jiwa. Namun jika kita memberi dengan murah
hati untuk melayani orang lain, semua itu akan kembali berlipat
ganda.

Meskipun sulit dan pahit, kita harus bersedia memikul salib tiap-tiap
hari dan mengikut Kristus. Jalanilah kehidupan Kristen kita dengan
melihat betapa singkatnya hidup dan betapa tidak berartinya segala
sesuatu yang ada di dunia ini, bila dilihat dari kacamata
kekekalan. Ingatlah bahwa suatu saat, ketika hari penghakiman
tiba, kita akan menghadap takhta pengadilan Kristus. Maka sangkal
diri, pikul salib, dan ikut Yesus kiranya mewarnai kehidupan kita
setiap hari, dalam berbagai aspeknya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:18-27
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:18-27

Lukas 9:18-27

18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah
murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata
orang banyak, siapakah Aku ini?"
19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia,
ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu
telah bangkit."
20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?"
Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan
memberitahukan hal itu kepada siapapun.
22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan
mengikut Aku.
24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan menyelamatkannya.
25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia
membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak
Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak
dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat
kudus.
27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di
sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan
Allah."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: [i-kan-humor] [e-Humor] CUCI GUDANG -- 2411 Januari/2015

e-Humor
2411, Januari 2015

Shalom,

Pernahkah Anda menunda pekerjaan atau sesuatu? Tokoh humor kita kali ini sangat menyesal karena menunda mengambil keputusan. Ia menyesal tidak mengambil keputusan itu dari dulu. Keputusan untuk apa ya?

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tika
< rostika(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2411. CUCI GUDANG

Suatu hari di awal tahun, Tono sedang berjalan-jalan di mal. Saat melewati sebuah toko SERBA ADA, Tono berhenti sejenak dan memandangi sebuah barang yang menarik hatinya.

"Wah, barangnya bagus nih," kata Tono pelan.

Pelayan toko yang sejak tadi mengamati Tono langsung menjawab, "Dibeli saja, Pak. Kalau ditunda, Bapak bisa kehilangan barang ini lho."

"Wah, nanti dulu sajalah. Uangnya belum ada," kata Tono sambil malu-malu.

"Kalau begitu, mending tunggu cuci gudang akhir tahun saja ... siapa tahu harganya turun," penjaga toko memberi saran kepada Tono. Tono pun berpikir sebentar.

"Benarkah? Tetapi nanti barangnya jelek?" kata Tono ragu dan menimbang-nimbang .... "Okelah, nanti pas akhir tahun saja," kata Tono dengan mantap.

Enam bulan setelah itu, Tono kembali ke toko tersebut bersama teman-temannya. Tak disangka, barang yang dulu ingin ia beli, harganya malah naik. Tono menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sepuluh bulan setelah itu, Tono kembali lagi ke toko itu. Ia kaget melihat harga barang itu semakin mahal.

Dan, akhir tahun pun tiba. Dengan penuh semangat, Tono pergi ke toko SERBA ADA itu lagi dan mencari pelayan toko yang dulu pernah memberinya saran.

Tiba-tiba, Tono sangat kaget. Ia bertanya kepada pelayan toko itu, "Mbak, kok harga barang itu semakin mahal ... malah mahal sekali. Katanya kalau akhir tahun ...?"

"Iya, Pak. Itu 'kan saran saya, tetapi ternyata saran saya tidak cocok dengan faktanya," kata pelayan toko itu dengan cengar-cengir. Tono menggeleng-gelengkan kepala dan merasa kecewa.

Ia berpikir sebentar dan bertanya, "Mbak, barang itu sekarang sangat mahal. Bisa nggak kalau saya membeli barang itu dengan harga sedikit lebih murah?"

"Tidak bisa, Pak!"

"Tolonglah, Mbak. Tidak perlu dicuci oleh gudang juga tidak apa-apa, kotor sekali juga tidak masalah, tetapi harganya diturunkan ya?" kata Tono memelas.

Pelayan toko menjadi bingung dan pelan-pelan ia langsung kabur, "Maaf Pak, saya harus pergi sekarang."

"WAAH SEHARUSNYA BELI WAKTU ITU!!!" teriak Tono di mal.


[Sumber: Yans Albert]


Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12) < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+90:12 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 226: Siapakah nabi yang melihat empat kereta yang masing-masing ditarik oleh kuda yang warnanya berbeda-beda?

Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Daniel Bhirawa Reksa Aji <daniel@xxx>: Elisa.

Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Fhalah Subhanah FatheRosadi: Nabi Zakaria.
- Deddy Hermansyah: Zakharia!!

Jawaban e-Humor: Zakharia (Zakaria 6:1-5).

Wow! Terima kasih ya untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Kuis minggu ini 227: Kayu apakah yang digunakan untuk membuat meja roti sajian di Kemah Suci?

Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya.

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Tika, Yans, dan Lusia

Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Kamis, 29 Januari 2015

TRS: (e-SH) 30 Januari -- Lukas 9:10-17 - Di tangan Tuhan, lebih dari cukup

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 29 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 30 Januari -- Lukas 9:10-17 - Di tangan Tuhan, lebih dari cukup

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 30 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 9:10-17

Judul: Di tangan Tuhan, lebih dari cukup

Setelah para murid mempertanggungjawabkan pelayanan mereka, Yesus
mengajak mereka ke Betsaida (10). Namun orang banyak menemukan
mereka, dan Yesus pun melayani mereka (11). Sikap Yesus yang
menyambut orang-orang itu dengan baik, berbeda dengan sikap
murid-murid yang meminta Yesus untuk menyuruh mereka pulang sebab
hari sudah mulai malam (12). Orang banyak itu perlu mencari
makanan dan penginapan di desa-desa sekitar, karena tempat itu
sunyi.

Akan tetapi, betapa terkejutnya murid-murid ketika mendengar Yesus
berkata, "Kamu harus memberi mereka makan!" (13). Yesus bukan
hanya peduli kebutuhan rohani orang banyak, Ia juga peduli
kebutuhan fisik mereka. Hanya saja, coba pikirkan, bagaimana cara
memenuhi kebutuhan makan orang sebanyak itu di tempat yang sunyi
seperti itu dan sudah malam pula? Meskipun mereka mencari makanan
ke desa-desa terdekat, belum tentu ada makanan sebanyak itu. Dan
walaupun ada makanan sebanyak itu, mereka tidak memiliki uang yang
cukup untuk membayar harga makanan itu. Jadi, bagaimana caranya???
Sementara berdasarkan survey, hanya ada lima roti dan dua ikan.
Kemudian Yesus menyuruh murid-murid untuk membagi orang banyak ke
dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari lima puluh orang (14).
Walau tidak jelas alasannya, murid-murid patuh. Yesus lalu
memecah-mecah roti dan ikan itu setelah Ia mendoakannya (16). Apa
yang terjadi kemudian? Lima roti dan dua ikan yang sudah
dipecah-pecah oleh Yesus ternyata mampu mencukupi kebutuhan makan
lima ribu orang lebih. Dan masih ada sisa sebanyak dua belas bakul
(17).

Dalam melayani orang lain, kita sering bersikap sama seperti
murid-murid. Kita lebih sering menghitung-hitung apa yang kita
tidak miliki, padahal Allah bekerja melampaui perhitungan manusia
dan berkat-Nya membuat lima roti dan dua ikan lebih dari cukup.
Bila apa yang kita akan berikan kepada orang lain tampak tidak
berarti, serahkanlah ke tangan Tuhan. Ia dapat melakukan hal-hal
besar dengan apa yang kita berikan untuk melayani orang lain.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:10-17
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:10-17

Lukas 9:10-17

10 Sekembalinya rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang
telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke
sebuah kota yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja
bersama Dia.
11 Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia
menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan
Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.
12 Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya
kepada-Nya dan berkata: "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya
mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk
mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada
di tempat yang sunyi."
13 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka
makan!" Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada
lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan
untuk semua orang banyak ini."
14 Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia
berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah mereka duduk
berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok."
15 Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu
duduk.
16 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah
ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya
kepada orang banyak.
17 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan
potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-SH) 29 Januari -- Lukas 9:1-9 - Kuasa yang melayani

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 28 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 29 Januari -- Lukas 9:1-9 - Kuasa yang melayani

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 29 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 9:1-9

Judul: Kuasa yang melayani

Orang yang berkuasa seringkali menganggap kuasa itu sebagai miliknya
sendiri. Namun Yesus mendelegasikan kuasa-Nya dan memampukan
murid-murid untuk mengemban misi-Nya.

Mandat Ilahi telah disampaikan kepada murid-murid (2), dan itu
mencakup dua hal: memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah
dan menyembuhkan yang sakit, termasuk mengusir setan-setan. Untuk
itu, mereka menerima otoritas dan kuasa yang diperlukan guna
menjalankan mandat itu (1). Yesus juga memberitahu caranya, yaitu
pergi dari desa ke desa di Galilea. Meski perjalanan itu lama,
Yesus melarang para murid membebani diri dengan bekal berlebihan.
Satu baju saja cukup, tanpa tongkat, roti, atau uang (3).
Kebutuhan mereka akan dipenuhi oleh orang-orang yang tinggal di
desa-desa yang mereka kunjungi. Di suatu desa, mereka harus
tinggal di satu rumah saja dan tidak boleh berpindah-pindah (4).
Mereka juga mendapat instruksi tentang cara menghadapi penolakan
(5). Kemudian para murid melakukan apa yang diperintahkan oleh
Yesus (6).

Berita tentang Yesus dan semua yang Dia lakukan sampai juga ke telinga
Herodes (7-8). Ini membuat Herodes ingin sekali bertemu dengan
Yesus. Herodes ingin tahu banyak tentang Yesus. Herodes adalah
orang yang memiliki pengaruh dan kuasa politik yang besar, tetapi
Yesus menghindari dia. Herodes juga pernah sangat tertarik pada
Yohanes Pembaptis dan pelayanannya, tetapi kita tahu apa yang
terjadi kemudian dengan Yohanes. Maka tidak ada gunanya bertemu
dengan Herodes karena dia tidak sedang mencari kebenaran.
Sesungguhya dia hanya takut kehilangan kekuasaannya.

Betapa jauh perbedaan Yesus dan Herodes. Yesus berbagi kuasa dengan
para murid, sementara Herodes hanya mau menggenggam kuasa untuk
dirinya sendiri dan untuk itu dia tidak segan-segan menghabisi
nyawa orang lain. Ini menjadi pelajaran bagi kita. Kuasa tanpa
kebenaran hanya akan membuat kita rakus, tetapi kuasa yang
didasarkan atas kebenaran membuat kita mampu melayani orang lain.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:1-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:1-9

Lukas 9:1-9

1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga
dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit.
2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk
menyembuhkan orang,
3 kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan,
jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai
baju.
4 Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di
situ sampai kamu berangkat dari situ.
5 Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari
kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan
terhadap mereka."
6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil
memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun
merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah
bangkit dari antara orang mati.
8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada
pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah
bangkit.
9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa
gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu
ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Selasa, 27 Januari 2015

TRS: (e-RH) Januari 28 -- GEMBALA KREATIF

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sel, 27 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Januari 28 -- GEMBALA KREATIF

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 28 Januari 2015
Bacaan : Kejadian 30:25-43
Setahun: Keluaran 32-34
Nats: Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau
datang memeriksa upahku. (Kejadian 30:33)

Judul:

GEMBALA KREATIF

Bekerja 20 tahun bagi Laban, Yakub memperoleh empat istri dan 12
anak laki-laki. Ia lalu bersedia bekerja lagi demi membangun rumah
tangganya (ay. 30b). Kali ini ia boleh menentukan upah sendiri (ay.
28). Permintaan Yakub aneh: hanya "domba hitam" dan "kambing
belang-belang" (ay. 32). Aneh? Ya-karena jumlahnya sedikit! Umumnya
domba berwarna putih, sedangkan kambing cokelat atau hitam. Laban
langsung menyanggupinya (ay. 34). Gilakah Yakub? Atau, ia sedang
merancang pembalasan dendam atas "kasus Lea" (29:23-25)? Ternyata
tidak.



Meskipun Laban telah 10 kali mencuranginya (31:7, 41), Yakub
sekarang bukanlah penipu, melainkan pekerja keras yang jujur dan
takut Tuhan (30:33, 31:38-42). Sebagai gembala kawakan, ia tampaknya
paham sebagian induk ternaknya punya gen resesif yang, dalam kondisi
tertentu, akan muncul pada anaknya sehingga menghasilkan jenis yang
berbeda. Dengan pemahamannya akan pengaruh penglihatan induk
terhadap kandungannya, ia berusaha mempercepat munculnya anakan yang
diinginkannya itu melalui pancingan dahan belang-belang ketika
kambing-domba itu kawin (ay. 37-38). Dan, sesuai dengan janji dalam
mimpinya (31:10-12), ia berhasil! Upayanya mendapatkan bibit unggul
itu (ay. 41-42) adalah kreativitasnya sebagai gembala, bukan
kecurangan, karena tak termasuk dalam perjanjiannya dengan Laban
(ay. 32).



Ya, dalam hal ini, Yakub bukan penipu. Kerja keras, keahlian,
kejujuran, dan berkat Tuhanlah yang membuatnya berhasil, bukan
kelicikan dan kelihaiannya dalam memperdaya Laban! --Hiendarto
Sukotjo /Renungan Harian

BERKAT TUHAN MEMBANGKITKAN KREATIVITAS DALAM BEKERJA,
MEMBUKA PELUANG MENUJU KESUKSESAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+30:25-43

Kejadian 30:25-43

25 Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban:
"Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku
dan ke negeriku.
26 Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku
selama aku bekerja padamu, supaya aku pulang, sebab engkau tahu,
betapa keras aku bekerja padamu."
27 Tetapi Laban berkata kepadanya: "Sekiranya aku mendapat kasihmu!
Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau."
28 Lagi katanya: "Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku
akan memberikannya."
29 Sahut Yakub kepadanya: "Engkau sendiri tahu, bagaimana aku
bekerja padamu, dan bagaimana keadaan ternakmu dalam
penjagaanku,
30 sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang,
tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah
memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat
aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?"
31 Kata Laban: "Apakah yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab Yakub:
"Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi
menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau
mengizinkan hal ini kepadaku:
32 Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing
dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang
berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam
dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik,
itulah upahku.
33 Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau
datang memeriksa upahku: Segala yang tidak berbintik-bintik atau
berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam
di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku."
34 Kemudian kata Laban: "Baik, jadilah seperti perkataanmu itu."
35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang
bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang
berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna
putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara
domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada
anak-anaknya untuk dijaga.
36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya
antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing
domba yang tinggal itu.
37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam
dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga
berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.
38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan,
dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum,
sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba
itu suka berkelamin pada waktu datang minum.
39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka
anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.
40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya
kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan
kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban.
Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri,
dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.
41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat,
maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan
mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.
42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak
meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah
untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.
43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai
banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan
keledai.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+32-34
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+32-34


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

TRS: (e-RH) Januari 27 -- BERUSAHA MENGUASAI DIRI

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sen, 26 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Januari 27 -- BERUSAHA MENGUASAI DIRI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 27 Januari 2015
Bacaan : 2 Petrus 1:1-9
Setahun: Keluaran 29-31
Nats: Dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan. (2 Petrus 1:6)

Judul:

BERUSAHA MENGUASAI DIRI

Menurut saya, salah satu tempat terbaik untuk melatih penguasaan
diri adalah di jalan raya. Jalan raya adalah tempat bertemunya
segala macam manusia dengan berbagai watak dan gaya mengemudi.
Pengendara yang gagal menguasai diri bisa berakhir dengan membayar
denda tilang karena melanggar lampu lalu lintas, mengalami
kecelakaan, bahkan terbunuh karena terlalu menuruti emosi.



Selain iman, kekristenan identik dengan kesungguhan dalam menjalani
hidup supaya iman itu semakin sempurna. Dalam suratnya, Petrus
menasihatkan agar orang percaya sungguh-sungguh berusaha menambahkan
iman kepada Kristus dengan beberapa hal lainnya, salah satunya
penguasaan diri. Frasa "sungguh-sungguh berusaha" (ay. 5)
menyiratkan bahwa penguasaan diri tidak dihasilkan secara instan
sehingga dalam semalam seseorang dapat memiliki penguasaan diri yang
baik. Ada kalanya kita gagal dalam menguasai diri, bahkan sampai
lepas kendali. Kondisi ini hendaknya dibarengi dengan keinginan kuat
untuk bangkit dan kembali berusaha. Bukan dengan kekuatan sendiri,
melainkan dengan kuasa ilahi yang telah dianugerahkan-Nya kepada
kita.



Jika dibandingkan dengan dua, tiga, atau lima tahun lalu, sudahkah
kita bertumbuh dalam penguasaan diri? Jika "nilainya" cenderung
turun, ada baiknya kita bersungguh-sungguh lagi untuk berlatih
menguasai diri. Ingatlah, pihak pertama sekaligus utama yang
diuntungkan jika kita bertumbuh adalah diri kita, bukan orang lain.
Jadi, tidak ada alasan menolak untuk bertumbuh, bukan? --Go Hok Jin
/Renungan Harian

SEMAKIN LAMA KITA HIDUP DI BUMI,
SEHARUSNYA SEMAKIN CAKAP MENGUASAI DIRI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Petrus+1:1-9

2 Petrus 1:1-9

1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka
yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena
keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan
akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala
sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita
akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia
dan ajaib.
4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita
janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya
kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari
hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha
untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan,
6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada
kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah,
kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu
akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta
dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah
dihapuskan.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+29-31
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+29-31


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

TRS: [i-kan-humor] [e-Humor] MENIKAH DI SURGA -- 2410 Januari/2015

e-Humor
2410, Januari 2015

Shalom,

Apakah ada pernikahan di surga? Bagaimana ya jika di surga ada pernikahan? Kisah humor kali ini bercerita tentang sepasang kekasih yang ingin menikah di surga. Lalu, siapa ya yang menikahkan mereka? Mari kita simak kisah selengkapnya. ^_^

Staf Redaksi e-Humor,
Lusia
< http://humor.sabda.org/ >


2410. MENIKAH DI SURGA

Sepasang calon pengantin mengemudi ke gereja untuk menikah. Di jalan, mereka mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Ketika mereka sampai di surga, mereka bertemu St. Peter di gerbang dan bertanya apakah dia bisa mengatur agar mereka bisa menikah di surga. St. Peter mengatakan bahwa dia akan mengusahakan agar bisa membuat pernikahan yang terbaik untuk mereka.

Tiga bulan berlalu, dan mereka menanyakan kepada St. Peter mengenai rencana pernikahan. Dia berkata, "Saya masih mengerjakannya, tunggu dulu ...."

Dua tahun kemudian, masih belum terjadi pernikahan. St. Peter sekali lagi mengatakan bahwa dia sedang mengusahakan hal tersebut.

Akhirnya, setelah 20 tahun berlalu, St. Peter membawa seorang pendeta dan mengatakan bahwa mereka bisa menikah. Pasangan tersebut menikah, dan bahagia untuk beberapa waktu. Namun, setelah beberapa bulan menikah, mereka bertemu lagi dengan St. Peter dan meminta untuk bisa bercerai.

"Bisakah Anda membantu kami agar kami bisa bercerai?"

"Kalian bercanda ya? Saya memerlukan waktu 20 tahun untuk mencari pendeta yang masuk ke sini. Sekarang, bagaimana cara saya mencarikan pengacara?"

[Sumber: http://efesus117.blogspot.com/p/humor.html]


"tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan." (Lukas 20:35) < http://alkitab.sabda.org/?lukas+20:35 >


Anda suka tebak-tebakan? Selain menyajikan humor-humor segar, e-Humor juga mengadakan kuis seputar Alkitab. Pertanyaan kuis ada dalam e-Humor edisi 2409: Siapakah nabi yang melihat empat kereta yang masing-masing ditarik oleh kuda yang warnanya berbeda-beda?

Mari, kirimkan jawaban Anda untuk kuis e-Humor ini, maksimal 2 hari setelah edisi ini diterbitkan. Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk ditampilkan dalam kuis e-Humor, silakan kirimkan pertanyaan dan jawabannya ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu, ya.


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2015. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.

Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (23 Februari -- 30 Maret 2015). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2015.

Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Tika dan Lusia

Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

TRS: (e-SH) 25 Januari -- Mazmur 4 - Mendukung pemimpin yang dipilih Tuhan

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sab, 24 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 25 Januari -- Mazmur 4 - Mendukung pemimpin yang dipilih Tuhan

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 25 Januari 2015
Ayat SH: Mazmur 4

Judul: Mendukung pemimpin yang dipilih Tuhan

Contoh seorang pemimpin yang tegas dan tidak takut penolakan dari
siapapun musuhnya ialah Ahok, gubernur DKI Jakarta yang sekarang
ini. Berulang kali ia menyatakan bahwa sepanjang ia melaksanakan
tugas sesuai dengan konstitusi, ia tidak takut dan bahkan ia
bergeming dari penolakan segelintir orang yang dengki.

Pemazmur, juga seperti itu. Walau banyak musuh di sekeliling yang
mencoba menggoyangnya, dia tidak goyah. Ia tahu bahwa Tuhan yang
sudah memilihnya, Tuhan pula yang akan membelanya (2, 4). Oleh
karena itu, ia berani menegur semua musuhnya untuk berhati-hati
agar jangan sampai amarah mereka menghasilkan dosa di mata Tuhan
(5). Memang, semua orang yang memusuhi pemimpin yang dipilih Tuhan
sama saja memusuhi Tuhan. Pemazmur pun mengingatkan para musuhnya,
agar cepat-cepat bertobat, dengan mempersembahkan kurban kepada
Tuhan (6).

Siapakah 'kita' dan 'kami' di ayat 7? Kalau menunjuk kepada para musuh
pemazmur, berarti ini merupakan upaya mereka membenarkan diri saat
menyerang pemimpin pilihan Tuhan. Pemazmur menjawab mereka dengan
meyakinkan imannya kepada Tuhannya (8-9). Sebaliknya mungkin lebih
tepat 'kita' dan 'kami' di sini justru menunjuk kepada si pemimpin
dan para pengikutnya yang setia kepadanya. Berarti, di sini si
pemimpin memohon Tuhan membelanya. Sedangkan ayat 8-9 merupakan
keyakinan pemazmur lebih lanjut bahwa Tuhan pasti membelanya.

Kita tidak boleh membabibuta membela pemimpin kita, benar atau salah.
Justru kita dipanggil untuk berani membela kebenaran. Pemimpin
yang benar, pastilah pilihan Tuhan. Mari dukung dia dengan sepenuh
hati. Dukung dia dengan ikut membangun bersamanya, sesuai dengan
tugas dan panggilannya. Tuhan pasti juga membela kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+4

Mazmur 4

1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud. (4-2)
Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku.
Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah
aku dan dengarkanlah doaku!
2 (4-3) Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai,
berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari
kebohongan? Sela
3 (4-4) Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang
dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.
4 (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;
berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah
diam. Sela
5 (4-6) Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada
TUHAN.
6 (4-7) Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang
baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya
TUHAN!
7 (4-8) Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari
pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
8 (4-9) Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera
tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam
dengan aman.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Jumat, 23 Januari 2015

TRS: (e-SH) 24 Januari -- Lukas 8:1-15 - Bertumbuh dan berbuahlah

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Jum, 23 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 24 Januari -- Lukas 8:1-15 - Bertumbuh dan berbuahlah

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 24 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 8:1-15

Judul: Bertumbuh dan berbuahlah

Rasa syukur karena telah mengalami kasih karunia Allah muncul dalam
diri Maria Magdalena, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes,
Susana dan banyak perempuan lain. Mereka bersyukur karena telah
disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit. Rasa syukur
itu diwujudkan dengan melayani rombongan Yesus dengan kekayaan
mereka (2-3). Kita bisa katakan bahwa para perempuan itu memainkan
peranan penting untuk mendukung pelayanan Yesus.

Namun, tidak semua orang merespons kehadiran Yesus secara positif. Ini
nyata melalui perumpamaan tentang empat jenis tanah, yaitu tanah
pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah
yang baik (5-8). Masing-masing jenis tanah memunculkan respons
berbeda-beda terhadap benih yang jatuh di atas tanah itu. Ada
benih yang diinjak orang dan dimakan burung; ada benih yang bisa
tumbuh, tetapi cepat mati karena tidak mendapat air; ada benih
yang juga mati karena terhimpit tanaman lain, walaupun ada juga
benih yang bisa menghasilkan seratus kali lipat!

Tentu Yesus bukan sedang memberikan pelajaran bercocok tanam. Namun Ia
sedang berbicara tentang empat jenis respons orang terhadap Injil.
Semuanya sama-sama mendengar Injil. Yang pertama, tidak terbuka
sama sekali pada

Injil, tak ada respons dan tak ada kelahiran baru. Yang kedua,
merespons firman secara positif, tetapi ketika menghadapi
kesulitan atau penderitaan karena iman, orang semacam ini akan
mundur teratur. Yang ketiga, mau juga menerima Injil, tetapi
prioritasnya adalah uang dan senang-senang. Orang semacam ini
tidak memiliki komitmen dan tidak mau bayar harga dalam mengikut
Kristus. Yang keempat, orang yang menerima Injil dan selalu
mengutamakannya dalam hatinya. Tak ada tempat utama untuk yang
lain, baik minat maupun kepentingan pribadinya.

Mari kita periksa hati kita, termasuk jenis tanah yang mana? Mintalah
agar Tuhan memberikan hati yang responsif. Pelajari firman-Nya dan
jadikan sebagai dasar perilaku kita tiap-tiap hari. Biarlah firman
bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+8:1-15
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+8:1-15

Lukas 8:1-15

1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke
kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari
roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut
Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan
lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan
kekayaan mereka.
4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang
yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah
Ia dalam suatu perumpamaan:
5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada
waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu
diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia
menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh
bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah
seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru:
"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui
rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu
diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka
tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah
mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu
dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan
diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang
setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi
mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam
masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar
firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit
oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka
tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah
mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan
mengeluarkan buah dalam ketekunan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Kamis, 22 Januari 2015

TRS: (e-RH) Januari 23 -- DALAM NAMA YESUS

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 22 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Januari 23 -- DALAM NAMA YESUS

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 23 Januari 2015
Bacaan : Matius 26:36-46
Setahun: Keluaran 17-19
Nats: Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila
Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! (Matius 26:42)

Judul:

DALAM NAMA YESUS

Tiap kali saya menyimak siaran "Doa dan Kesembuhan" di radio, ada
satu hal yang selalu menyentak saya, yaitu ketika si konselor
mendoakan kesembuhan pendengarnya. Ia mengucapkan "Dalam nama
Yesus", kadang disertai perintah agar si "pasien" meletakkan
tangannya di tempat yang sakit. Sering kali penyakit para "pasien"
itu tergolong berat: gangguan jantung atau paru-paru, bahkan gagal
ginjal dan kanker. Kadang saya berpikir, doa semacam ini bisa
menjadi suatu pemaksaan kepada Tuhan agar menyembuhkan si sakit
seketika itu juga. Bagaimana jadinya jika mereka tidak sembuh juga?



Doa tidak lain adalah sarana percakapan kita dengan Allah. Dalam
doa, kita sebagai anak berusaha menyelaraskan kehendak kita dengan
kehendak-Nya sebagai Bapa. Simaklah pergumulan antara "kehendak
Yesus" dan "kehendak Bapa-Nya" dalam ayat 39 dan 42? Sebagai anak,
tentu saja kita boleh minta sesuatu pada-Nya, dan Dia tentu akan
memenuhinya jika hal itu sesuai kehendak-Nya. Tidaklah bijaksana
jika kita memaksakan sesuatu yang bukan kehendak-Nya atau yang belum
waktunya Dia berikan. Bukankah Dia yang paling tahu yang terbaik
bagi kita? Bukankah Dia pula yang berdaulat mengabulkan atau menolak
permohonan kita?



Karena itu, kita perlu lebih berhati-hati menggunakan "Dalam nama
Yesus" dalam doa kita. Janganlah kita menggunakannya sebagai sarana
untuk "memaksa" Tuhan, seolah-olah nama-Nya adalah semacam jimat
atau mantra. Sebaliknya, kita menyatakannya sebagai pengakuan atas
kedaulatan-Nya. --Hiendarto Sukotjo /Renungan Harian

DOA SEBENARNYA MERUPAKAN PENGAKUAN
BAHWA DIA TAHU YANG TERBAIK BAGI KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+26:36-46

Matius 26:36-46

36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu
tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada
murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana
untuk berdoa."
37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka
mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau
mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan
Aku."
39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya
Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari
pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki."
40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati
mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya
Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila
Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur,
sebab mata mereka sudah berat.
44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga
kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada
mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya
sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa.
46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah
dekat."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+17-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+17-19


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Rabu, 21 Januari 2015

TRS: (e-RH) Januari 22 -- DIAMPUNI UNTUK MENGAMPUNI

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 21 Jan 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Januari 22 -- DIAMPUNI UNTUK MENGAMPUNI

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 22 Januari 2015
Bacaan : Hosea 3:1-5
Setahun: Keluaran 14-16
Nats: Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan
yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai
orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain
dan menyukai kue kismis." (Hosea 3:1)

Judul:

DIAMPUNI UNTUK MENGAMPUNI

Pada 2012 anak perempuan Inge Handoko dibunuh. Ketika ayah si
pelaku memohon ampun untuk meringankan hukuman, ia bergeming. Suatu
saat dalam ibadah, pendeta menantang jemaat untuk melepaskan
pengampunan. Inge bergumul. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui dan
mengampuni si pelaku. "Seperti beban yang telah terangkat. Kemudian
kami meminta adik saya sebagai lawyer membuat surat pengampunan
bahwa keluarga kami mencabut tuntutan itu, " kata Inge dalam
kesaksiannya.



Pengampunan semacam itu diberikan Hosea pada Gomer. Hosea menaati
perintah Allah dengan mengampuni perbuatan sundal Gomer dan menebus
senilai harga jual seorang budak perempuan. Hosea pun harus
mencintai Gomer kembali seperti cinta mula-mulanya. Kemudian Gomer
harus mengalami masa penyucian dengan tidak "disentuh" oleh siapa
pun, termasuk Hosea sendiri. Tanggapan Hosea ini melukiskan kasih
Allah dalam menebus manusia berdosa, yang tidak sanggup
menyelamatkan diri mereka sendiri. Satusatunya harapan manusia ialah
kasih karunia Allah.



Melalui kasih Kristus, kita diberi kesempatan merasakan kasih dan
kekudusan Allah. Kristus adalah harga yang dibayar Allah untuk
menebus kita yang berdosa. Kita sudah merasakan kasih Allah yang
begitu besar, maka mengampuni bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan
pertolongan Roh Kudus, kita akan dimampukan untuk melepaskan
pengampunan walaupun tidak mudah. Mengampuni tidak hanya memaafkan
tetapi mengasihi kembali dengan kasih mula-mula. --Rellin Ayudya
/Renungan Harian

PRIBADI YANG TELAH MENGALAMI PENGAMPUNAN ALLAH MELALUI YESUS KRISTUS,
AKAN TERMOTIVASI UNTUK BERBAGI PENGAMPUNAN PADA SESAMA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hosea+3:1-5

Hosea 3:1-5

1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan
yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai
orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain
dan menyukai kue kismis."
2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal
perak dan satu setengah homer jelai.
3 Aku berkata kepadanya: "Lama engkau harus diam padaku dengan
tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang
laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau."
4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada
pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan
terafim.
5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN,
Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan
gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari
yang terakhir.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+14-16


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA