Minggu, 01 Februari 2015

TRS: (e-SH) 02 Februari -- Lukas 9:28-36 - Demi murid-murid

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Min, 1 Feb 2015 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 02 Februari -- Lukas 9:28-36 - Demi murid-murid

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 2 Februari 2015
Ayat SH: Lukas 9:28-36

Judul: Demi murid-murid

Untuk siapakah peristiwa pemuliaan Tuhan Yesus ditujukan? Untuk Yesus
yang sudah jelas akan panggilan-Nya untuk menderita dan mati
sebelum bangkit kembali? Atau untuk para murid, yang dipanggil
untuk pikul salib?

Pengakuan Petrus yang mewakili para murid bahwa Tuhan Yesus ialah
Mesias, tidak serta merta berarti mereka mengerti misi Mesianik
Yesus yang harus menderita dan bahkan bahwa mereka pun harus siap
memikul salib. Justru di tengah ketidakmengertian itulah pemuliaan
Yesus menjadi peneguhan bagi mereka bahwa Dia memang Mesias yang
dijanjikan Allah sejak Perjanjian Lama.

Musa, pemberi hukum Taurat dan Elia, sang nabi mewakili dua bagian
utama dari Alkitab Perjanjian Lama (bdk. Luk. 24:44). Kehadiran
mereka bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus mengenai misi-Nya ke
Yerusalem dalam penglihatan yang dilihat oleh Petrus, Yohanes, dan
Yakobus merupakan peneguhan bagi ketiganya atas apa yang Yesus
sudah beritahukan kepada mereka, bahwa Mesias memang harus ke
Yerusalem untuk mati di sana bagi keselamatan.

Mereka belum mengerti dengan benar bahwa tujuan penglihatan itu ialah
untuk menguatkan mereka. Petrus malah mengusulkan untuk membuat
kemah bagi ketiga tokoh utama itu (33). Kemah mengingatkan kita
akan hari raya pondok daun, saat umat Israel tinggal di kemah
untuk merayakan berkat Tuhan melalui keberhasilan panen (Ul.
16:13-15). Petrus merasa bahwa penglihatan itu begitu bagus,
sehingga kalau boleh berlama-lama menikmati suasana 'surgawi'
tersebut. Suara Allah, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah
Dia" (35) yang menyadarkan mereka bahwa penglihatan ini untuk
mengingatkan mereka agar taat kepada Tuhan Yesus.

Momen seperti pemuliaan Kristus penting dalam perjalanan pemuridan
kita. Saat langkah menjadi berat karena tantangan yang dihadapi,
maka merasakan persekutuan dan kehadiran Sang Ilahi menjadi
penguat asa dan semangat. Tentu, tidak boleh lama-lama apalagi
terlena. Masih ada tugas menanti.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/02/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:28-36
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:28-36

Lukas 9:28-36

28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus
membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung
untuk berdoa.
29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya
menjadi putih berkilau-kilauan.
30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang
tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika
mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan
kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.
33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus
berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat
ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau,
satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa
yang dikatakannya itu.
34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan
ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah
Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.
Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka
tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat
itu.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar