Rabu, 31 Desember 2014

TRS: (e-SH) 01 Januari -- Lukas 3:1-6 - Memulai tahun dengan bertobat

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 31 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 01 Januari -- Lukas 3:1-6 - Memulai tahun dengan bertobat

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 1 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 3:1-6

Judul: Memulai tahun dengan bertobat

Masa antara PL dan PB merupakan masa Tuhan berdiam diri terhadap
umat-Nya. Mengapa? Karena umat berulang kali menolak firman yang
Dia sampaikan melalui para nabi-Nya. Namun, era kebisuan itu
segera berakhir.

LAI menempatkan kutipan Yesaya 40:3-5 ini di mulut Yohanes Pembaptis
(4-6; perhatikan tanda kutip di antara ayat 3 dan 6). Namun, kita
bisa juga melihat ayat 4-6 ini sebagai bagian dari komentar Lukas
akan sosok Yohanes.

Yohanes adalah sosok yang dinubuatkan Yesaya, bahwa ia akan datang
untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Lukas sengaja
memberikan catatan yang cukup detail mengenai masa permulaan
pelayanan Yohanes, mulai dari masa pemerintahan kaisar Romawi,
Tiberius (1) sampai pada konteks umat Yahudi yang dipimpin oleh
imam besar Kayafas (2). Merupakan suatu fakta sejarah bahwa
Yohanes memulai tugas panggilannya untuk merintis kedatangan Sang
Mesias. Pemberitaan Yohanes jelas dan lugas, "Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu" (3).
Juruselamat akan datang untuk membawa keselamatan dari Allah
kepada umat yang mendurhakai-Nya. Maka bertobat menjadi kata kunci
untuk menyambut Kristus. Bertobat dalam pengertian Bahasa Yunani
ialah merubah pikiran. Namun dalam konsep orang Yahudi, termasuk
di dalamnya ialah mengubah arah hidup. Maka pertobatan harus
diwujudkan dalam bentuk ketaatan, dengan memberi diri dibaptis.
Dengan demikian, Allah melalui Tuhan Yesus akan mengampuni
umat-Nya.

Panggilan untuk bertobat yang disertai janji pengampunan ini bukan
hanya berlaku untuk umat Yahudi, tetapi juga bagi semua umat di
muka bumi ini. Maka, jadikan hari permulaan di tahun 2015 ini
sebagai hari untuk merespons panggilan Tuhan dengan bertobat.
Artinya, bersedia mengubah pikiran dan tindakan kita. Di tahun
yang lalu, mungkin kita hidup lebih banyak untuk diri sendiri,
dengan mengabaikan firman Tuhan dan tidak peduli pada sesama kita.
Maka sekaranglah waktunya untuk hidup bagi Tuhan dan menjadi
berkat buat sesama.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+3:1-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+3:1-6

Lukas 3:1-6

1 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika
Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja
wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan
Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
2 pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman
Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu,
4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara
yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan
menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang
berlekuk-lekuk akan diratakan,
6 dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-RH) Januari 01 -- MESKIPUN SINGKAT

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 31 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Januari 01 -- MESKIPUN SINGKAT

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 1 Januari 2015
Bacaan : 2 Tawarikh 27:1-9
Setahun: Kejadian 1-3
Nats: Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (2 Tawarikh
27:8)

Judul:

MESKIPUN SINGKAT

David Brainerd adalah misionaris pelopor pekabaran Injil bagi suku
Indian Amerika. Ketika usianya baru menginjak 29 tahun, ia menderita
sakit parah. Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, ia berkata,
"Mengapa kereta-Nya tidak datang-datang juga? Saya sudah lama
menantikan waktu untuk memuji dan memuliakan Tuhan bersama para
malaikat di surga." Usianya memang terhitung singkat, namun bagi
Brainerd hal itu tidak menjadi masalah sebab dalam sepanjang
hidupnya ia telah melakukan yang terbaik bagi Sang Raja.



Yotam berumur 25 tahun saat ia menjadi raja menggantikan ayahnya,
Uzia. Alkitab mencatat bahwa sebagai raja di Yerusalem ia tidak
bersenang-senang saja menikmati kekuasaannya. Sebaliknya, ia bekerja
giat untuk Tuhan. Ia mendirikan banyak bangunan, mulai dari gerbang
di rumah Tuhan, kota-kota di pegunungan, benteng-benteng sampai
banyak menara. Sebagai penguasa, ia pun tidak memilih berdiam diri
saja di istana, melainkan ikut berperang melawan bani Amon. Hidupnya
memang terbilang singkat-hanya 41 tahun-tetapi selama itu ia berbuah
banyak bagi Allah. Kehadirannya di dunia ini benar-benar memberi
dampak bagi pemerintahannya.



Dari pengalaman David Brainerd dan raja Yotam, kita belajar bahwa
yang penting bukan berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana kita
hidup. Apakah ada kualitasnya? Apakah ada manfaatnya bagi sesama?
Apakah Allah dimuliakan melalui kita? Mari kita, berapa pun usia
kita, memasuki tahun baru ini dengan semangat untuk hidup bagi
kemuliaan-Nya! --Imelda Saputra /Renungan Harian

UKURAN KEHIDUPAN BAGAIMANAPUN JUGA BUKAN BERAPA LAMANYA,
MELAINKAN APA SUMBANGAN YANG DIBERIKAN. (CORRIE TEN BOOM)

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+27:1-9

2 Tawarikh 27:1-9

1 Yotam berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja
dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama
ibunya ialah Yerusa, anak Zadok.
2 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang
dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN.
Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.
3 Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah TUHAN dan mengadakan
banyak pembangunan pada tembok Ofel.
4 Ia mendirikan juga kota-kota di pegunungan Yehuda dan
benteng-benteng serta menara-menara di hutan-hutan.
5 Ia berperang melawan raja bani Amon dan mengalahkannya, sehingga
pada tahun itu juga bani Amon membayar kepadanya seratus talenta
perak, sepuluh ribu kor gandum dan sepuluh ribu kor jelai. Juga
pada tahun kedua dan ketiga bani Amon membawa upeti itu
kepadanya.
6 Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN,
Allahnya.
7 Selebihnya dari riwayat Yotam, segala peperangan dan tingkah
langkahnya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab
raja-raja Israel dan Yehuda.
8 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
9 Kemudian Yotam mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya,
dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Ahas, anaknya, menjadi raja
menggantikan dia.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+1-3


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Selasa, 30 Desember 2014

TRS: (e-SH) 31 Desember -- Lukas 2:41-52 - Menjalani proses

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sel, 30 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 31 Desember -- Lukas 2:41-52 - Menjalani proses

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 31 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:41-52

Judul: Menjalani proses

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang tua Yesus?
Tentu tidak mudah. Mungkin begitu pula yang dirasakan Yusuf dan
Maria.

Perjanjian Lama menyatakan bahwa seorang laki-laki Yahudi harus
menghadap hadirat Tuhan sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu
pada hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya Tujuh Minggu, dan hari
raya Pondok Daud (Ul. 16:16). Pada masa Yesus, orang-orang yang
tinggal jauh dari Yerusalem biasanya menghadiri satu hari raya
saja.

Pada waktu itu, Yusuf dan Maria harus melakukan perjalanan sekitar 80
mil jauhnya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah (41). Saat itu
Yesus pergi bersama mereka. Kita tidak tahu apakah ini perjalanan
pertama Yesus atau bukan, tetapi pasti menyenangkan pergi ke kota
besar untuk sebuah perayaan. Sesudah perayaan selesai dan mereka
dalam perjalanan pulang, barulah Yusuf dan Maria menyadari bahwa
Yesus tidak ada bersama mereka (44-45). Jika Anda pernah merasakan
kehilangan anak, Anda akan tahu kepanikan yang muncul. Pikiran
Anda akan dipenuhi dengan bayangan terburuk, bahwa ia diculik,
bahwa ia mengalami kecelakaan, dan bayangan lain yang berujung
buruk, yaitu tidak akan bertemu lagi dengan anak itu untuk
selamanya. Maka bayangkanlah perasaan Maria saat menemui Yesus di
Bait Allah, mungkin campuran antara rasa lega sekaligus jengkel
dan marah. Respons Yesus kemudian tidak dapat dipahami oleh Yusuf
dan Maria. Namun kisah ini dan khususnya jawaban Yesus
memperlihatkan bagian hidupnya sebagai manusia dan sebagai Anak
Allah yang menggenapi kehendak Bapa. Dan bagi Allah yang
berinkarnasi menjadi manusia, adalah penting untuk bertumbuh
secara manusia, baik fisik maupun kerohanian (40), dalam rangka
mempersiapkan diri untuk pelayanan-Nya delapan belas tahun
kemudian.

Jika begitu lama proses yang harus dilalui Yesus sebelum melayani,
mengapa kita suka melakukan sesuatu tanpa proses? Misalnya, kita
ingin segera melayani tanpa mau belajar lebih dahulu. Mengakhiri
tahun ini, mari bertekad untuk menjadi murid yang tekun dalam
proses belajar dari Sang Guru.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:41-52
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:41-52

Lukas 2:41-52

41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya
Paskah.
42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke
Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang,
tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang
seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya,
lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem
sambil terus mencari Dia.
46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang
duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan
kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu
kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian
terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu
tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup
dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di
dalam hatinya.
52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan
besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-RH) Desember 31 -- AKHIR KONTRAK

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sel, 30 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Desember 31 -- AKHIR KONTRAK

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 31 Desember 2014
Bacaan : Mazmur 39
Setahun: Wahyu 21-22
Nats: Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku,
supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)

Judul:

AKHIR KONTRAK

Seorang teman saya enggan merayakan hari ulang tahun. "Setiap kali
ulang tahun, aku selalu diingatkan bahwa sebenarnya umurku di dunia
ini semakin pendek, bukan semakin panjang, " kilahnya. Baginya,
Tuhan sudah menetapkan masa hidup seseorang di dunia ini. "Jadi,
setiap bertambah umur, kita pun semakin dekat dengan akhir 'masa
kontrak' kita di dunia ini."



Daud, orang yang begitu dekat dengan Tuhan, ingin tahu kapan akhir
hidupnya. Kesadaran akan betapa fananya hidup manusia membuatnya
semakin berhati-hati dalam menjalani hidup. Daud pun bukan meminta
tolong karena dikejar musuhnya, melainkan meminta tolong pada Tuhan,
agar Tuhan menjaga mulutnya. Ia tahu akibat dari perkataannya. Uria
dan banyak orang lainnya juga mati karena perintahnya. Dan itu semua
membuatnya sedih (ay. 13). Kesadaran akan kelemahan diri membuat
Daud mempertanyakan makna umurnya. Dan, ia berharap dapat 'pergi'
dalam sukacita (ay. 14).



Kita dapat memanfaatkan momen pergantian tahun untuk merenungkan
kefanaan hidup. Banyak hal yang telah kita lewati, banyak pengalaman
yang telah mengajar kita, tidak sedikit duka yang mungkin menyisakan
kesakitan. Itu semua modal untuk mantap melangkah memasuki tahun
baru. Umur boleh semakin bertambah, fisik mungkin semakin melemah,
tapi kita dapat semakin giat di dalam Tuhan. Mari memasuki tahun
yang baru dengan semangat dan kerinduan yang senantiasa diperbarui
untuk memuliakan nama-Nya. Dengan itu kita mengatasi kefanaan.
--Sigit Kurniawan D P /Renungan Harian

MESKI UMUR SEMAKIN BERTAMBAH, BUKAN HAMBATAN
UNTUK TETAP GIAT MELAYANI TUHAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+39

Mazmur 39

1 Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud. (39-2)
Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa
dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama
orang fasik masih ada di depanku."
2 (39-3) Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang
baik; tetapi penderitaanku makin berat.
3 (39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api,
ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
4 (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas
umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
5 (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku;
bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia
hanyalah kesia-siaan! Sela
6 (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan
yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang
meraupnya nanti.
7 (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan?
Kepada-Mulah aku berharap.
8 (39-9) Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan
aku celaan orang bebal!
9 (39-10) Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah
yang bertindak.
10 (39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena
serangan tangan-Mu.
11 (39-12) Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena
kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat;
sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela
12 (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada
teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air
mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua
nenek moyangku.
13 (39-14) Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku
bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+21-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+21-22


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Senin, 29 Desember 2014

TRS: (e-SH) 30 Desember -- Lukas 2:25-40 - Penantian kedatangan Kristus

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sen, 29 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 30 Desember -- Lukas 2:25-40 - Penantian kedatangan Kristus

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 30 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:25-40

Judul: Penantian kedatangan Kristus

Kisah Yesus di Bait Allah ternyata bukan hanya menjadi kisah
penyerahan anak sulung laki-laki oleh orang tuanya kepada Allah.
Karena di Bait Allah sudah ada dua orang yang memang sedang
menanti-nantikan penggenapan janji Allah atas Israel.

Simeon disebutkan sebagai orang benar dan saleh (25). Roh Kudus telah
menyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum bertemu dengan Sang
Mesias (26). Ia ada di Bait Allah karena Roh Kudus yang memimpin
dia datang ke situ (27). Tentu Roh Kudus pula yang menyatakan
bahwa bayi yang dibawa Yusuf dan Maria adalah Mesias yang dia
nanti-nantikan sepanjang hidupnya (28). Ketika Simeon menyambut
Anak itu maka sukacitanya bukanlah sukacita seseorang karena
melihat bayi yang mungil dan lucu. Yang ia lihat adalah
penggenapan janji Allah kepada umat-Nya sehingga ada harapan bagi
semua umat. Maka mengalirlah puji-pujian dari mulutnya (29-32).

Bersama dengan Simeon, Allah memilih Hana untuk memberikan kesaksian
bahwa Sang Bayi adalah Mesias. Hana telah menjanda sejak usianya
masih muda. Mungkin saja ia mengalami banyak kesulitan sejak
ditinggal suaminya, tetapi ia memilih untuk tekun beribadah di
Bait Allah, dengan berdoa dan berpuasa (37). Ia pun menantikan
kelepasan bagi umat, dan itu ia temukan di dalam Yesus. Maka ia
bersyukur kepada Allah dan berbicara tentang Yesus kepada semua
orang yang juga menantikan kelepasan bagi Yerusalem.

Bagi Simeon dan Hana, penantian kedatangan Mesias, Penyelamat umat,
memakan waktu yang tidak sebentar. Namun mereka melalui waktu itu
dengan penuh pengharapan dan menjalankan hidup sesuai kehendak
Tuhan. Pengharapan kita kepada Kristus pun bukan hanya di dalam
dunia ini saja (1Kor. 15:19). Kita berada dalam penantian
kedatangan-Nya yang kedua kali. Di dalam masa-masa ini,
bertekunlah dan jangan pernah tinggalkan iman kita, bagaimanapun
sulitnya situasi yang kita hadapi. Karena siapapun yang berharap
kepada-Nya tidak akan pernah kecewa, sampai kita bertemu Dia saat
Dia datang kelak.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:25-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:25-40

Lukas 2:25-40

25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar
dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada
di atasnya,
26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan
mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu,
dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa
yang ditentukan hukum Taurat,
28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,
katanya:
29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan
menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan
tentang Dia.
34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak
itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda
yang menimbulkan perbantahan
35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi
nyata pikiran hati banyak orang."
36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel
dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia
hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia
tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah
dengan berpuasa dan berdoa.
38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang
yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum
Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret
di Galilea.
40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih
karunia Allah ada pada-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar ?

TRS: (e-RH) Desember 30 -- MISTERI MASA DEPAN

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sen, 29 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Desember 30 -- MISTERI MASA DEPAN

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 30 Desember 2014
Bacaan : Yakobus 4:13-17
Setahun: Wahyu 19-20
Nats: Sebenarnya kamu harus berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami
akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15)

Judul:

MISTERI MASA DEPAN

Tak ada seorang pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi nanti.
Jangankan satu tahun, satu bulan, atau satu minggu ke depan. Hari
esok, satu jam, bahkan untuk satu menit ke depan pun tak ada orang
yang tahu pasti apa yang akan terjadi. Orang hanya bisa meramal,
namun masa depan tetaplah misteri. Mengapa Tuhan tidak mengizinkan
manusia memiliki kuasa untuk mengetahui masa depan?



Bacaan Alkitab hari ini menjawab pertanyaan itu. Jika manusia
memiliki kuasa untuk mengetahui apa yang akan terjadi esok, manusia
akan mudah memegahkan diri dalam congkaknya (ay. 16). Manusia tak
akan lagi bergantung pada Tuhan. Sebaliknya, manusia akan bergantung
pada kekuatannya sendiri untuk menaklukkan segala kesusahan hari
esok. Padahal, Tuhan sungguhsungguh rindu melihat kita senantiasa
bergantung pada-Nya. Dia rindu menjadi Pemandu dan Pemelihara kita
sepanjang perjalanan hidup ini. Lagi pula, bukankah banyak hal tak
bisa ditaklukkan oleh kekuatan manusia semata?



Masa depan akan tetap jadi misteri. Hanya Tuhan yang tahu pasti apa
yang akan terjadi nanti. Bukan kita tak boleh menyusun rencana, tapi
kita tak boleh lupa: Siapakah manusia, bisa mereka-reka masa depan?
Hidup kita bak uap saja. Sebentar kelihatan lalu lenyap (ay. 14).
Itulah sebabnya, dalam menyusun rencana, tak perlu bermegah apalagi
congkak. Kita tak pernah tahu, apa yang akan terjadi esok.
Perkatakan selalu dalam hati: "Tuhan ini rencanaku, jadilah seturut
kehendak-Mu" (ay. 15). --Okky Sutanto /Renungan Harian

ANDALKAN TUHAN SENANTIASA,
DIALAH PEMANDU DAN PEMELIHARA PERJALANAN KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+4:13-17

Yakobus 4:13-17

13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami
berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan
berdagang serta mendapat untung",
14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti
hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja
kelihatan lalu lenyap.
15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami
akan hidup dan berbuat ini dan itu."
16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua
kemegahan yang demikian adalah salah.
17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi
ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+19-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+19-20


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Minggu, 28 Desember 2014

FW: [i-kan-humor] [e-Humor] TOKO PAKAIAN MURAH -- 2402 Desember/2014

----Forwarded message----
From: humor@sabda.org
To: i-kan-humor@hub.xc.org
Sent: Sun, Dec 28, 2014 5:00 PM PST
Subject: [i-kan-humor] [e-Humor] TOKO PAKAIAN MURAH -- 2402 Desember/2014

Anda terdaftar ?

e-Humor
2402, Desember 2014

Shalom,

Saat kita pergi ke sebuah daerah baru untuk pertama kalinya, pasti ada pengalaman yang membuat kita terheran, baik karena kebiasaan yang berbeda, makanan yang baru kita jumpai, maupun fakta unik yang lain. Obed, seorang mahasiswa yang baru saja kuliah di Yogyakarta, sedang mengalami pengalaman pertama yang menarik. Silakan simak ceritanya berikut ini. :)

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tika
< rostika(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2402. TOKO PAKAIAN MURAH

Obed adalah seorang mahasiswa yang baru saja kuliah di Yogya. Pada suatu hari, di kosnya, terjadi perbincangan antara dia dengan Markus, temannya.

Markus: Obed, tumben pagi-pagi mandi, mau pergi ke mana?

Obed: Saya mau beli baju, Sobat.

Markus: Mau beli di mana?

Obed: Ada toko di depan sana yang menjual baju-baju dengan harga murah, Sobat. Di depan toko itu ditulis: "Kaos Rp 5.000; Kemeja Rp 10.000; Jeans Rp 15.000; Jaket Rp 20.000".

Markus: Bah, apa nama tokonya?

Obed: Oh, kalau tidak salah ada namanya dipajang di depan toko. Tulisannya "LAUNDRY".

[Sumber diambil dan disunting dari: https://twitter.com/mopapua]

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, (Amsal 3:13) < http://alkitab.sabda.org/?Ams+3:13 >


Segenap staf dan Redaksi e-Humor mengucapkan: Selamat Tahun Baru 2015. Tetap bersemangat untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan. ^^


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Tika dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

FW: (e-RH) Desember 29 -- MENERJANG BATAS

----Forwarded message----
From: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
To: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Sent: Sun, Dec 28, 2014 8:10 AM PST
Subject: (e-RH) Desember 29 -- MENERJANG BATAS

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2014
Bacaan : Kejadian 2:1-17; 3:1-7
Setahun: Wahyu 17-18
Nats: Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya
juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
pun memakannya. (Kejadian 3:6)

Judul:

MENERJANG BATAS

Tamak adalah kerakusan yang tak bertepi. Tentang hal ini, ada yang
berpendapat bahwa tamak adalah sebuah sikap, bukan sifat. Perhatikan
saja, tak ada orang yang terlahir dengan sifat bawaan tamak.
Pergaulan hiduplah yang membuatnya tamak. Benarkah ini?



Adam dan Hawa diciptakan sebagai gambar Allah. Namun, karena bergaul
dengan si ular jahat dan merespons bujukannya, mereka pun menjadi
tamak. Padahal, coba bayangkan, betapa Sang Pencipta telah sangat
bermurah hati kepada mereka. Dia mengaruniakan seluruh bumi beserta
Taman Eden nan permai. Semua pohon boleh dimakan buahnya--kecuali
pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Namun, Adam dan Hawa bersikap
tamak. Apa yang bukan menjadi hak mereka, justru mereka rampas.
Mereka memilih untuk mengikuti kemauan sendiri dan menolak taat pada
batas yang ditentukan Sang Pencipta.



Lihatlah, bagaimana manusia menjadi rakus--mereka bahkan sampai
berani menerjang batas. Sikap tamak membuat manusia tak pernah
merasa cukup, bahkan sekalipun ia sudah memiliki seisi bumi. Manusia
terus menuntut lebih banyak meskipun Tuhan sudah memberkatinya
dengan berkelimpahan. Pantaskah hal ini?



Tak seorang pun ingin disebut tamak. Namun, semua orang sebenarnya
berpeluang menjadi tamak. Maka, periksalah hati kita sekarang dan
mawas diri. Sebab, di situlah sikap tamak itu bisa bersarang. Sang
pemazmur berpesan: "Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu" (Mzm.
119:9). --Susanto /Renungan Harian

BUMI CUKUP MELIMPAH BAGI SEMUA UMAT MANUSIA,
NAMUN TAK CUKUP BAGI SATU ORANG YANG TAMAK.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2:1-17
http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-7

Kejadian 2:1-17

1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan
yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari
segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya,
karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan
apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke
bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
permukaan bumi itu--
7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi,
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon
kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat.
10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu,
dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan
batu krisopras.
13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir
mengelilingi seluruh tanah Kush.
14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di
sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."

Kejadian 3:1-7

1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+17-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+17-18


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

FW: (e-SH) 29 Desember -- Lukas 2:21-24 - Jadi keluarga yang taat

----Forwarded message----
From: sh@sabda.org
To: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Sent: Sun, Dec 28, 2014 8:10 AM PST
Subject: (e-SH) 29 Desember -- Lukas 2:21-24 - Jadi keluarga yang taat

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:21-24

Judul: Jadi keluarga yang taat

Iman sejati terlihat di dalam ketaatan. Sulit dipercaya bila orang
menyebut dirinya beriman kepada Tuhan, tetapi tidak menunjukkan
ketaatan kepada Tuhan yang dia imani.

Yusuf dan Maria adalah pasangan suami istri yang saleh. Dengan
kesalehan sebagai orang tua Yahudi, mereka melaksanakan aturan
keagamaan yang berkaitan dengan kelahiran seorang anak laki-laki.
Aturan pertama adalah menyunatkan anak pada hari ke-8 (21, bdk.
Im. 12:3). Bersamaan dengan itu adalah pemberian nama bagi si
anak. Dalam hal ini, Yusuf dan Maria mematuhi perkataan malaikat
dengan memberi nama Yesus kepada sang bayi yang baru lahir itu
(lihat Luk. 1:31).

Aturan kedua yang ditaati adalah penyerahan anak laki-laki pertama
kepada Tuhan (23, bdk. Kel. 13:2 dan Bil. 18:15-17). Aturan ini
berkaitan dengan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir.
Aturan kedua ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan aturan yang
ketiga, yaitu pentahiran ibu sehabis melahirkan. Di Imamat 12,
dikatakan bahwa seorang perempuan dianggap tidak tahir selama 7
hari setelah ia melahirkan dan tidak boleh memasuki bait suci
selama 33 hari. Ketaatan Yusuf dan Maria tampak saat mereka pergi
ke bait suci pada hari ke-40 untuk memberikan persembahan
berkaitan dengan pentahiran Maria seusai ia melahirkan (22, bdk.
Im. 12:2-4, 6-7). Biasanya, persembahan itu berupa seekor domba,
tetapi jika miskin maka ia boleh membawa sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati (24, bdk. Im. 12:8). Kita tidak
tahu persis status ekonomi orang tua Yesus sehingga memberikan
persembahan berupa burung, tetapi kita lihat bahwa mereka taat
pada hukum Tuhan. Mereka adalah orang tua yang dapat dijadikan
sebagai teladan dalam hal iman dan ketaatan.

Keluarga kita seharusnya menjadi keluarga yang taat dan rumah kita
seharusnya disebut sebagai rumah kesalehan. Setiap kisah yang
terdapat di dalam keluarga kita hendaknya kisah-kisah ketaatan
setiap anggota keluarga pada firman Tuhan. Karena setiap rumah
tangga Kristen seharusnya menjadi teladan dan terang bagi dunia
yang terhilang ini.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:21-24

Lukas 2:21-24

21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya.
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa,
mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada
Tuhan,
23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",
24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan
dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor
anak burung merpati.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebaga] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5001665-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610@hub.

FW: (e-SH) 29 Desember -- Lukas 2:21-24 - Jadi keluarga yang taat

----Forwarded message----
From: sh@sabda.org
To: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Sent: Sun, Dec 28, 2014 8:10 AM PST
Subject: (e-SH) 29 Desember -- Lukas 2:21-24 - Jadi keluarga yang taat

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:21-24

Judul: Jadi keluarga yang taat

Iman sejati terlihat di dalam ketaatan. Sulit dipercaya bila orang
menyebut dirinya beriman kepada Tuhan, tetapi tidak menunjukkan
ketaatan kepada Tuhan yang dia imani.

Yusuf dan Maria adalah pasangan suami istri yang saleh. Dengan
kesalehan sebagai orang tua Yahudi, mereka melaksanakan aturan
keagamaan yang berkaitan dengan kelahiran seorang anak laki-laki.
Aturan pertama adalah menyunatkan anak pada hari ke-8 (21, bdk.
Im. 12:3). Bersamaan dengan itu adalah pemberian nama bagi si
anak. Dalam hal ini, Yusuf dan Maria mematuhi perkataan malaikat
dengan memberi nama Yesus kepada sang bayi yang baru lahir itu
(lihat Luk. 1:31).

Aturan kedua yang ditaati adalah penyerahan anak laki-laki pertama
kepada Tuhan (23, bdk. Kel. 13:2 dan Bil. 18:15-17). Aturan ini
berkaitan dengan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir.
Aturan kedua ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan aturan yang
ketiga, yaitu pentahiran ibu sehabis melahirkan. Di Imamat 12,
dikatakan bahwa seorang perempuan dianggap tidak tahir selama 7
hari setelah ia melahirkan dan tidak boleh memasuki bait suci
selama 33 hari. Ketaatan Yusuf dan Maria tampak saat mereka pergi
ke bait suci pada hari ke-40 untuk memberikan persembahan
berkaitan dengan pentahiran Maria seusai ia melahirkan (22, bdk.
Im. 12:2-4, 6-7). Biasanya, persembahan itu berupa seekor domba,
tetapi jika miskin maka ia boleh membawa sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati (24, bdk. Im. 12:8). Kita tidak
tahu persis status ekonomi orang tua Yesus sehingga memberikan
persembahan berupa burung, tetapi kita lihat bahwa mereka taat
pada hukum Tuhan. Mereka adalah orang tua yang dapat dijadikan
sebagai teladan dalam hal iman dan ketaatan.

Keluarga kita seharusnya menjadi keluarga yang taat dan rumah kita
seharusnya disebut sebagai rumah kesalehan. Setiap kisah yang
terdapat di dalam keluarga kita hendaknya kisah-kisah ketaatan
setiap anggota keluarga pada firman Tuhan. Karena setiap rumah
tangga Kristen seharusnya menjadi teladan dan terang bagi dunia
yang terhilang ini.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:21-24

Lukas 2:21-24

21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya.
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa,
mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada
Tuhan,
23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",
24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan
dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor
anak burung merpati.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebaga] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5001665-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610@hub.

Sabtu, 27 Desember 2014

TRS: (e-SH) 28 Desember -- Mazmur 150 - Pujilah dengan segenap hati

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sab, 27 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 28 Desember -- Mazmur 150 - Pujilah dengan segenap hati

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Desember 2014
Ayat SH: Mazmur 150

Judul: Pujilah dengan segenap hati

Zaman sekarang, banyak gereja sangat bergantung kepada peralatan musik
dan sistem suara yang canggih agar puji-pujian dalam ibadah bisa
berlangsung sebagai suatu perayaan akbar. Apa jadinya kalau
teknologi canggih tersebut terkendala dengan aliran listrik yang
terputus. Masihkah suasana ibadah raya tetap semarak
mengumandangkan puji-sembah kepada Sang Raja di takhta-Nya yang
kudus?

Mazmur 150, sebagai penutup kumpulan nyanyian dan doa bagi ibadah umat
Israel, mengajak bukan hanya umat Allah PL, tetapi juga umat-Nya
di segala tempat dan di sepanjang zaman untuk memuji Allah dengan
menggunakan peralatan musik yang sederhana (3-5), namun mampu
mengiringi sikap hati beribadah yang tulus. Ibadah yang setulusnya
bukan bergantung kepada alat yang dipakai melainkan pada hati yang
bersyukur, dan yang tak putus-putusnya terpesona dalam kekaguman
akan kebesaran dan kebaikan Allah.

Alat-alat musik hanyalah sarana untuk mengiring atau menolong umat
mengekspresikan syukur dan kagum tersebut dari dalam hati keluar
dalam ujud gerakan-gerakan ekspresif seperti tari-tarian (4) dan
tentunya dengan lidah yang Tuhan ciptakan untuk melantunkan nada
dan kata memuja-muji sang Khalik dan Penebus umat-Nya. Kata-kata
yang diungkap menggunakan nada-nada merdu dan diiring alat-alat
musik sudah tersedia, yaitu 150 mazmur untuk segala jenis ibadah
umat.

Walaupun warna suara manusia berbeda-beda, kualitas vokal dan teknik
bernyanyi juga sangat variatif, namun pengalaman ditebus oleh
darah Kristus membuat suara sedatar, sesumbang, dan sepecah apa
pun, indah di telinga Tuhan yang melihat ketulusan hati. Tentu,
akan lebih indah, juga di telinga sesama, sebagai kesaksian untuk
kemuliaan Tuhan, kalau kita mau meningkatkan kualitas vokal kita
serta memanfaatkan sarana musik yang tersedia.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+150
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+150

Mazmur 150

1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam
cakrawala-Nya yang kuat!
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai
dengan kebesaran-Nya yang hebat!
3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus
dan kecapi!
4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan
permainan kecapi dan seruling!
5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan
ceracap yang berdentang!
6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-RH) Desember 28 -- KESEMPATAN KEDUA

----Pesan yang diteruskan----
Dari: owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Kepada: i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sab, 27 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-RH) Desember 28 -- KESEMPATAN KEDUA

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Desember 2014
Bacaan : Keluaran 3:1-22
Setahun: Wahyu 14-16
Nats: Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir. (Keluaran
3:10)

Judul:

KESEMPATAN KEDUA

Odessa Moore mengunjungi rumah tahanan dan bertemu dengan seorang
remaja yang akan menjalani sidang perdana karena kasus pembunuhan.
"Ada seorang yang mengasihimu, " kata Odessa padanya. "Tidak
mungkin. Tidak seorang pun, " jawab remaja itu. "Kau ada di sini
karena pembunuhan, bukan?" tanya Odessa. Remaja itu mengangguk.
"Tapi, bagaimana kalau seseorang datang ke sini dan berkata, 'Aku
tahu kau sudah membunuh, dan mereka akan menjatuhimu hukuman mati,
tapi aku akan menggantikanmu.' Bagaimana, kau suka itu?" tanya
Odessa. "Kau pasti bercanda. Tapi, yah itu menyenangkan, " kata si
remaja. Odessa lalu bercerita tentang Yesus dan menjelaskan perihal
dosa, pertobatan, pengampunan, dan kebebasan dalam Kristus.
Mendengarnya, si remaja menyambut kesempatan kedua untuk hidup bebas
dari hukuman kekal.



Musa adalah pemimpin hebat. Tapi, hanya sedikit orang yang tahu
bagaimana perasaannya dulu saat membunuh orang dan lari dari
negerinya. Selama 40 tahun dalam pelarian, kita tidak tahu berapa
kali ia berpikir untuk berhenti. Berapa sering ia merasa kalau
hidupnya sudah hancur. Tapi, Allah memberinya kesempatan kedua.
Bukan cuma kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tapi
kesempatan untuk menjadi pemimpin umat-Nya.



Saat kita menanggung akibat dosa, tidak sedikit yang merasa
tertuduh, seakan-akan hidup tidak lagi berarti. Kala kita berada di
posisi itu, ingatlah Allah selalu memberikan kesempatan kedua,
ketiga, dan seterusnya. Bila kesempatan itu datang, segeralah
tanggapi. --Imelda Saputra /Renungan Harian

RAHASIA SUKSES DALAM KEHIDUPAN ADALAH KESIAPAN UNTUK
MENANGKAP PELUANG KETIKA HAL ITU DATANG. --BENJAMIN DISRAELI

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+3:1-22

Keluaran 3:1-22

1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro,
mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing
domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung
Allah, yakni gunung Horeb.
2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala
api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah:
semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri
itu?"
4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya,
berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya:
"Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu,
adalah tanah yang kudus."
6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia
takut memandang Allah.
7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar
seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya,
Aku mengetahui penderitaan mereka.
8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan
orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu
negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah
susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang
Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah
Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku
yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari
Mesir?"
12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah
tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau
telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan
beribadah kepada Allah di gunung ini."
13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan
orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu
telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku:
bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada
mereka?"
14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya:
"Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah
mengutus aku kepadamu."
15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah
kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu,
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku
kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah
sebutan-Ku turun-temurun.
16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada
mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan
Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku
sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di
Mesir.
17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari
kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het,
orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus
beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu
harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah
menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke
padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN, Allah kami.
19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu
pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.
20 Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan
segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di
tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.
21 Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa
ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan
tangan hampa,
22 tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan
dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan
emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu
lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang
Mesir itu."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+14-16


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Jumat, 26 Desember 2014

TRS: [i-kan-humor] [e-Humor] INSIDEN MALAM NATAL -- 2401 Desember/2014

e-Humor
2401, Desember 2014

Shalom,

Salah satu tujuan dibuatnya aturan lalu lintas adalah demi keselamatan para pengendara di jalan raya. Namun, hal ini tidak digubris oleh Boni, seorang pengendara sepeda motor, yang membuatnya mengalami insiden pada malam Natal. Selamat membaca. :)

Pemimpin Redaksi e-Humor,
Tika
< rostika(at)in-christ.net >
< http://humor.sabda.org/ >


2401. INSIDEN MALAM NATAL

Boni terkenal sebagai anak ugal-ugalan. Dia sering mengendarai motor tanpa menaati aturan yang ada. Pada malam Natal, Boni pulang dengan wajah babak belur.

Mama: Kamu kenapa lagi, Bon? Pada hari Natal saja kamu tetap berulah.

Boni: Boni menabrak bapak-bapak tua yang sedang duduk, Ma.

Mama: Apa??!! Sekarang, bagaimana keadaan bapak itu? Apa dia sudah dibawa ke rumah sakit? Kok kamu babak belur gitu? Kamu saja babak belur gitu, apalagi bapak-bapak itu?

Boni: Ma, ....

(Sebelum Boni dapat menjelaskan, si Mama nyerocos saja, menanyakan banyak hal tentang kejadian itu.)

Mama: Sudah ada pihak keluarga yang dihubungi apa belum? dst..

Boni: Ma! Tenang dulu dong, bapak-bapak itu tidak terluka sedikit pun, (si Mama terbengong) .... Lha wong bapak itu duduk di dalam mobil.

[Sumber: https://blessedforblessing.wordpress.com/category/humor-natal/]

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. (Amsal 14:29) < http://alkitab.sabda.org/?Ams+14:29 >


KUIS HUMOR

Kuis minggu lalu 253: Siapakah sepupu Maria yang telah lanjut umurnya yang menjadi ibu Yohanes Pembaptis?

Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor:
- Eni <benedictaeniwati@xxx>: Elizabeth.
- Bachtiar <bachtiar37@xxx>: Elizabeth.
- Yenny Ernawati <yenny.citrapemenang@xxx>: Elisabeth, istri Zakharia.
- Mei Fitriyanti <fitriyantimei@xxx>: Elisabeth.
- Amidya Tri Agusti <amidya@xxx>: Elisabet, istri Zakharia.

Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor:
- Daniel Peace: Elisabet.
- Johanna Anne Pangkerego: Elisabet.
- Ria Santi: Elisabeth.

Jawaban e-Humor: Elisabet (Lukas 1:36, 57-66)

Terima kasih untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Untuk sementara, kuis humor akan ditutup sampai dengan tanggal 9 Januari 2015. :)

Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak!


Kontak: humor(at)sabda.org
Redaksi: Tika dan Lusia

Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

TRS: (e-SH) 27 Desember -- Lukas 2:15-20 - Berbagi berita sukacita

e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:15-20

Judul: Berbagi berita sukacita

Bagi masyarakat pada waktu itu, gembala dianggap sebagai pekerja kasar
yang hina. Pekerjaan sebagai gembala mengharuskan orang untuk
pergi dari rumah dalam jangka waktu panjang. Karena itu mereka
tidak memiliki waktu untuk pergi ke bait suci guna menjalankan
aturan agama, misalnya penyucian diri. Mereka juga dianggap tidak
bisa dipercaya dan karena itu tidak diizinkan untuk menjadi saksi
di ruang pengadilan. Namun para gembala inilah yang dipilih Allah
untuk mendengar berita sukacita dari malaikat Allah.

Keajaiban tiada tara itu membuat para gembala bergegas mencari bayi
yang terbungkus kain lampin dan terbaring di dalam palungan
(15-16, bdk. 12). Tak terlintas sedikit pun dalam benak mereka
keraguan akan perkataan sang malaikat, meskipun tanda yang
dikatakan malaikat cukup aneh. Walaupun mereka gembala, mungkin
belum pernah terdengar adanya bayi yang dibaringkan di dalam
palungan. Benar saja, perkataan malaikat terbukti benar adanya.
Dan itulah yang mereka nyatakan dalam kesaksian mereka hingga
semua orang yang mendengarnya menjadi heran (17-18). Pertemuan
dengan Kristus memang terlalu indah untuk didiamkan begitu saja
atau untuk disimpan sendirian. Kita tentu akan menginginkan agar
orang lain mengalaminya juga, karena begitu ajaib anugerah
keselamatan itu dan begitu besar sukacita yang menyertainya.

Ketika mereka kembali menemui ternak gembalaan mereka, mereka pergi
dalam sukacita baru yang memenuhi hati mereka karena apa yang
mereka telah dengar dan lihat. Hidup mereka tentu tidak akan
pernah sama lagi dengan hidup sebelum mereka menemui Yesus. Mereka
memang tetap menjadi gembala. Mereka mungkin tetap dipinggirkan
oleh masyarakat di sekitar mereka. Mungkin juga tetap tak ada
tempat bagi mereka dalam kehidupan beragama. Namun mereka telah
bertemu dengan Sang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, dan itu
mengubah segalanya. Sudahkah Anda bertemu dengan Kristus secara
pribadi? Bila belum, datanglah kepada-Nya. Bila sudah, bagikanlah
kisah indah itu.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:15-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:15-20

Lukas 2:15-20

15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke
sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain:
"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang
telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan
gembala-gembala itu kepada mereka.
19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.
20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

TRS: (e-RH) Desember 27 -- KESALEHAN YANG TERUJI

e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Desember 2014
Bacaan : Ayub 1:1-5
Setahun: Wahyu 12-13
Nats: Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh
dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub
1:1)

Judul:

KESALEHAN YANG TERUJI

Nama yang disematkan pada seseorang kerap mengandung harapan
orangtuanya. Anak yang diberi nama "Saleh" atau "Soleh", misalnya,
diharapkan kelak menjadi pribadi yang saleh. Apakah "strategi" ini
selalu berhasil, dalam arti si anak benar-benar menjalani hidup yang
saleh? Tidak juga. Menjalani hidup saleh tidaklah semudah memberi
nama sekalipun disertai dengan harapan yang begitu tinggi.



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, orang yang saleh diartikan
sebagai orang yang taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah.
Kesalehan ini ada pada diri Ayub. Ia juga hidup jujur, takut akan
Allah, dan menjauhi kejahatan. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia
Sehari-hari disebutkan bahwa Ayub menyembah Allah dan setia
kepada-Nya. Namun, kesetiaan dan kesalehan Ayub tidak membuatnya
bebas dari ujian hidup. Setelah kehilangan ternak, harta benda,
kesepuluh anaknya, disuruh mati oleh istrinya, dan disalahpahami
para sahabatnya, Ayub dapat melewati ujian itu. Ia pun mengalami
pemulihan dan Allah mengembalikan miliknya sebanyak dua kali lipat.



Kesalehan tanpa adanya ujian adalah kesalehan yang belum teruji.
Kesalehan yang teruji ibarat emas murni yang muncul setelah melalui
serangkaian proses pemurnian. Apakah saat ini iman kita sedang
diuji? Tetaplah berpegang teguh pada Allah sekalipun seluruh dunia
membujuk kita meninggalkan Dia! Jalani ujian kesalehan itu dengan
kekuatan dari Allah. Allah yang membangkitkan iman kita, Allah pula
yang akan memelihara dan menyempurnakannya. --Go Hok Jin /Renungan
Harian

KESALEHAN TANPA UJIAN BUKANLAH KESALEHAN SEJATI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+1:1-5

Ayub 1:1-5

1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh
dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta,
lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan
budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu
adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
4 Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka
masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan
mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub
memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya,
pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran
sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin
anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di
dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+12-13


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

TRS: (e-RH) Desember 27 -- KESALEHAN YANG TERUJI

e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Desember 2014
Bacaan : Ayub 1:1-5
Setahun: Wahyu 12-13
Nats: Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh
dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub
1:1)

Judul:

KESALEHAN YANG TERUJI

Nama yang disematkan pada seseorang kerap mengandung harapan
orangtuanya. Anak yang diberi nama "Saleh" atau "Soleh", misalnya,
diharapkan kelak menjadi pribadi yang saleh. Apakah "strategi" ini
selalu berhasil, dalam arti si anak benar-benar menjalani hidup yang
saleh? Tidak juga. Menjalani hidup saleh tidaklah semudah memberi
nama sekalipun disertai dengan harapan yang begitu tinggi.



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, orang yang saleh diartikan
sebagai orang yang taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah.
Kesalehan ini ada pada diri Ayub. Ia juga hidup jujur, takut akan
Allah, dan menjauhi kejahatan. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia
Sehari-hari disebutkan bahwa Ayub menyembah Allah dan setia
kepada-Nya. Namun, kesetiaan dan kesalehan Ayub tidak membuatnya
bebas dari ujian hidup. Setelah kehilangan ternak, harta benda,
kesepuluh anaknya, disuruh mati oleh istrinya, dan disalahpahami
para sahabatnya, Ayub dapat melewati ujian itu. Ia pun mengalami
pemulihan dan Allah mengembalikan miliknya sebanyak dua kali lipat.



Kesalehan tanpa adanya ujian adalah kesalehan yang belum teruji.
Kesalehan yang teruji ibarat emas murni yang muncul setelah melalui
serangkaian proses pemurnian. Apakah saat ini iman kita sedang
diuji? Tetaplah berpegang teguh pada Allah sekalipun seluruh dunia
membujuk kita meninggalkan Dia! Jalani ujian kesalehan itu dengan
kekuatan dari Allah. Allah yang membangkitkan iman kita, Allah pula
yang akan memelihara dan menyempurnakannya. --Go Hok Jin /Renungan
Harian

KESALEHAN TANPA UJIAN BUKANLAH KESALEHAN SEJATI.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+1:1-5

Ayub 1:1-5

1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh
dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta,
lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan
budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu
adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
4 Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka
masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan
mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
5 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub
memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya,
pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran
sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin
anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di
dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+12-13


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kamis, 25 Desember 2014

FW: (e-SH) 25 Desember -- Lukas 2:1-7 - Adakah tempat bagi Dia?

----Forwarded message----
From: sh@sabda.org
To: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Sent: Wed, Dec 24, 2014 8:10 AM PST
Subject: (e-SH) 25 Desember -- Lukas 2:1-7 - Adakah tempat bagi Dia?

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 25 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:1-7

Judul: Adakah tempat bagi Dia?

Perintah Kaisar Agustus untuk menyelenggarakan sensus membuat Yusuf
dan Maria, tunangannya, pergi dari Nazaret ke kota Daud, yaitu
Betlehem (1-4). Penyebutan Betlehem sebagai kota Daud membuat kita
mengaitkannya dengan janji Tuhan yang diucapkan nabi Mikha, jauh
sebelumnya (Mi. 5:1).

Pada masa itu, perjalanan dari Nazaret ke Betlehem tidaklah mudah,
melainkan memakan waktu yang cukup lama dan tentu membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Nazaret terletak di Galilea, sebelah
utara Yudea. Saat pasangan itu tiba di Betlehem, ternyata tiba
pula waktunya bagi sang bayi dalam kandungan Maria untuk lahir ke
dalam dunia ini (6). Kalau kita bayangkan, tentu tidak mudah bagi
Maria menghadapi situasi itu, melahirkan di negeri yang asing dan
jauh dari sanak keluarga yang dapat memberikan pertolongan.
Situasi ini diperparah dengan tidak adanya kamar yang tersedia
bagi mereka di penginapan (7), sehingga Maria harus membaringkan
bayinya di palungan. Sungguh mengenaskan, Allah yang datang ke
dunia untuk membebaskan para pendosa ternyata tidak mendapat
tempat yang layak sebagaimana mestinya. Tempat yang tersedia bagi
Dia hanyalah di kandang hewan.

Meski kita merasa terhanyut dengan kisah ini setiap kali dikhotbahkan
atau ditampilkan dalam drama natal, sesungguhnya kita berhadapan
dengan realitas yang lebih tragis. Karena dua ribu tahun setelah
itu pun ternyata keadaannya tidak banyak berubah. Di banyak rumah,
di banyak keluarga, di banyak hati, di banyak ruang kehidupan, dan
bahkan kadang-kadang di gereja pun masih saja tidak ada tempat
bagi Yesus! Meski mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat,
Dia hanya diberi tempat yang kecil, yang terbatas. Meski menyebut
dirinya Kristen, yang bermakna pengikut Kristus, tak sedikit yang
enggan untuk memberi ruang yang layak agar Dia dapat berkuasa.
Sebab itu berarti ruang untuk dirinya sendiri lebih dipersempit.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah Anda memberikan tempat
yang layak bagi Kristus dalam hidup Anda?

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:1-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:1-7

Lukas 2:1-7

1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,
menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius
menjadi wali negeri di Siria.
3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di
kotanya sendiri.
4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea,
ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari
keluarga dan keturunan Daud--
5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang
sedang mengandung.
6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung,
lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id] Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5000237-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610@hub.xc.org

Rabu, 24 Desember 2014

Trs: (e-RH) Desember 25 -- MERAYAKAN PENGHARAPAN

Selamat Hari Natal

http://webmakerteam.blogspot.in



From: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>;
To: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>;
Subject: (e-RH) Desember 25 -- MERAYAKAN PENGHARAPAN
Sent: Wed, Dec 24, 2014 4:10:00 PM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 25 Desember 2014
Bacaan : Yesaya 8:23-9:6
Setahun: Wahyu 6-8
Nats: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
      diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
      dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
      Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5)

Judul:

                        MERAYAKAN PENGHARAPAN

  Selamat Hari Natal! Ucapan ini kerap terdengar pada masa Natal
  seperti ini. Apa yang kita rayakan? Kelahiran Yesus sebagai bayi?
  Atau merayakan Allah Bapa yang perkasa, yang mendatangkan
  pengharapan bagi umat manusia yang terancam maut dengan menyediakan
  pengampunan dosa?



  Bacaan kita menggambarkan kehidupan bangsa Yehuda yang dilanda
  ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan
  yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan.
  Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin
  oleh raja yang tidak takut akan Tuhan. Di tengah ketakutan ini
  Yesaya menyuarakan janji Allah tentang kedatangan Mesias. Manusia
  yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang besar yang
  mengenyahkan kegelapan. Janji ini digenapi dengan kelahiran Yesus.
  Nubuat Yesaya menunjukkan dua hal penting tentang Yesus, yaitu bahwa
  Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. "Seorang anak telah
  lahir" menunjuk pada Yesus sebagai manusia sejati. Adapun nama yang
  disandang-Nya menunjukkan bahwa Dia adalah Allah sejati: Penasihat
  Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.



  Natal merayakan kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk memberikan
  pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus Kristus sudah datang,
  mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai
  sejahtera? Itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus Sang Raja
  Damai, dan momen Natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita
  pakai. --Eddy Nugroho /Renungan Harian

                    NATAL MEMBANGKITKAN PENGHARAPAN
                  BAHWA TERANG MENGENYAHKAN KEGELAPAN.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+8:23-9:6

  Yesaya 8:23-9:6

  23  Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri
      yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon
      dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan
      jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah
      bangsa-bangsa lain.
    1  Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang
      yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya
      terang telah bersinar.
    2  Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang
      besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita
      di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-
      bagi jarahan.
    3  Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya
      serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari
      kekalahan Midian.
    4  Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap
      jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
    5  Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
      telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas
      bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah
      yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
    6  Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan
      di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
      mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran
      dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta
      alam akan melakukan hal ini.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+6-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+6-8


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Selasa, 23 Desember 2014

Trs: (e-SH) 24 Desember -- Lukas 1:57-80 - Benedictus




Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



From: e-SH <sh@sabda.org>;
To: e-SH <i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org>;
Subject: (e-SH) 24 Desember -- Lukas 1:57-80 - Benedictus
Sent: Tue, Dec 23, 2014 4:10:00 PM

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
        Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 24 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 1:57-80

Judul: Benedictus

Kelahiran seorang anak bagi Elisabet dan Zakharia pada masa tua mereka
    membuat orang melihat bagaimana Allah menunjukkan anugerah yang
    besar kepada umat-Nya, dengan mewujudnyatakan apa yang semula
    dianggap mustahil dan tak terpikirkan. Itulah sebabnya mereka
    bersukacita (57-58).

Saat pemberian nama, orang-orang di sekitar Elisabet dan Zakharia
    berharap agar mereka mengikuti tradisi (59). Namun Elisabet
    memilih nama seperti nama yang diberikan malaikat kepada Zakharia
    (60, bdk. ayat 13). Protes orang-orang (61) memperlihatkan bahwa
    mereka tidak menyadari apa yang sedang Allah perbuat. Untuk
    meyakinkan diri, mereka meminta Zakharia menuliskan nama yang dia
    inginkan bagi anaknya. Dan jawaban Zakharia mengherankan semua
    pihak, karena ia menuliskan nama seperti yang disebutkan oleh
    Elisabet (63). Setelah itu, Zakharia bisa berbicara kembali,
    seperti yang dijanjikan malaikat (Luk. 1:20). Tentu saja orang
    jadi bertanya-tanya mengenai masa depan anak Zakharia itu (66).

Jawaban untuk pertanyaan itu akan terlihat kemudian dari puji-pujian
    yang disampaikan Zakharia. Pujian itu disebut Benedictus (bahasa
    Latin), yang artinya diberkati. Di dalam Benedictus disebutkan
    bahwa anak Zakaria, yaitu Yohanes, akan merintis jalan bagi Tuhan
    dengan mewartakan bahwa keselamatan akan terjadi melalui
    pengampunan dosa (76-77). Perintisan jalan itu memang diperlukan
    karena Tuhan akan melawat umat-Nya dengan tujuan untuk melepaskan
    umat dari musuh-musuhnya (68-71). Sebagai tanduk keselamatan,
    Tuhan akan membebaskan umat dari kegelapan dan maut (78-79) agar
    umat dapat beribadah dalam kekudusan dan kebenaran, serta tanpa
    rasa takut (74-75).

Begitu besar kerinduan Tuhan agar umat beribadah kepada-Nya sehingga
    Ia membayar harga yang begitu mahal, yaitu Anak-Nya sendiri yang
    harus turun ke dalam dunia. Ia menginginkan kita tidak hidup dalam
    kegelapan lagi melainkan berdamai dengan Allah. Adakah Anda juga
    merindukan itu? Bila ya, datanglah kepada Surya pagi itu, agar
    sinar-Nya mengusir kegelapan dari hidup Anda.

e-SH versi web:          http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                  http://alkitab.sabda.org/?Lukas+1:57-80
Mobile:                  http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+1:57-80

    Lukas 1:57-80

57  Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun
    melahirkan seorang anak laki-laki.
58  Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar,
    bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar
    kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
59  Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan
    anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama
    bapanya,
60  tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
61  Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang
    bernama demikian."
62  Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa
    yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
63  Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya
    adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya.
64  Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah
    lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
65  Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan
    segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan
    Yudea.
66  Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata:
    "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
67  Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat,
    katanya:
68  "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan
    membawa kelepasan baginya,
69  Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam
    keturunan Daud, hamba-Nya itu,
70  --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut
    nabi-nabi-Nya yang kudus--
71  untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua
    orang yang membenci kita,
72  untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan
    mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
73  yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita,
    bahwa Ia mengaruniai kita,
74  supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah
    kepada-Nya tanpa takut,
75  dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
76  Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;
    karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan
    jalan bagi-Nya,
77  untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang
    berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,
78  oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan
    melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,
79  untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan
    maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
80  Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia
    tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan
    diri kepada Israel.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
  Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
              e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          (e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [joniwawohsh@yahoo.co.id]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4999811-3614064.d072cab08d52f96c55247b7c5faa0610@hub.xc.org