Senin, 01 Desember 2014

TRS: (e-SH) 02 Desember -- Wahyu 14:6-13 - Allah tidak bercanda

Sen, 1 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 02 Desember -- Wahyu 14:6-13 - Allah tidak bercanda

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 2 Desember 2014
Ayat SH: Wahyu 14:6-13

Judul: Allah tidak bercanda

Benar apa yang dikatakan oleh penulis Ibrani bahwa Allah tidak pernah
berhenti berbicara di sepanjang zaman (Ibr. 1:1-2). Dalam pelbagai
cara, Allah selalu memperingatkan dan mengajak manusia berdosa
untuk bertobat dan berbalik menyembah-Nya. Di akhir zaman pun,
kita melihat Allah masih membuka kesempatan untuk bertobat.
Pertobatan hanya dimungkinkan melalui Injil yang kekal.

Apa yang dimaksud dengan Injil yang kekal? Di masa akhir zaman, Injil
kekal dilihat sebagai peringatan datangnya penghakiman Allah dalam
waktu dekat. Injil kekal ditujukan bagi orang-orang yang menyembah
Kaisar Romawi sebagai Tuhan daripada Kristus (9). Untuk
orang-orang seperti ini, Allah tidak segan-segan menuangkan
murka-Nya atas orang tersebut. Sebab mereka telah membinasakan
orang-orang kudus dan darah orang-orang martir menuntut keadilan
kepada Allah (10). Mereka yang dihukum akan mengalami siksaan yang
lebih keji dibandingkan dengan siksaan dunia. Siksaan Allah atas
orang berdosa itu sifatnya kekal (10-11). Di sini, siksaan
dilukiskan Yohanes dengan kiasan api, belerang, dan asap api.
Kekekalan siksaan itu dilukiskan oleh Yohanes dengan kiasan siang
malam .

Di sisi lain, Allah memberikan penghiburan dan janji bahwa siksaan
kekal itu tidak dialami oleh mereka yang mati martir demi
mempertahankan kesetiaan iman kepada Kristus. Orang-orang seperti
ini akan beristirahat dengan tenang. Karena itu, Allah memberikan
ucapan selamat dengan kalimat "berbahagialah" (13).

Apa yang dimaksud dengan salam seperti itu? Berbahagialah dapat
diartikan sebagai diberkatilah. Mereka diberkati sebab mereka
telah bekerja keras untuk setia dalam kondisi apapun dan belajar
bertahan dalam iman kepada Kristus. Kematian mereka merupakan
akhir dari penderitaan di dunia dan saat yang sama adalah awal
kebahagiaan surgawi.

Jadi, jalan manakah yang kita pilih: jalan kesetiaan atau jalan
ketidaksetiaan? Setiap pilihan memiliki risiko. Bukan awal atau
pertengahan jalan yang penting, tetapi akhir perjalanan sebagai
penentunya.

e-SH versi web:

Wahyu 14:6-13

6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah
langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya
kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan
suku dan bahasa dan kaum,
7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan
muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan
sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan
semua mata air."
8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan
berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang
telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan
berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang
dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada
tangannya,
10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa
campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan
belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba.
11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai
selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya
disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu,
dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang
menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan:
"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak
sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan
mereka menyertai mereka."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar