Rabu, 03 Desember 2014

TRS: (e-SH) 04 Desember -- Wahyu 15:1-4 - Nyanyian kemenangan

----Pesan yang diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Rab, 3 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 04 Desember -- Wahyu 15:1-4 - Nyanyian kemenangan

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 4 Desember 2014
Ayat SH: Wahyu 15:1-4

Judul: Nyanyian kemenangan

Dalam Perjanjian Lama, kita dapat melihat bukti kedahsyatan
penghakiman Allah atas kejahatan bangsa-bangsa. Salah satunya
ialah tenggelamnya Firaun dan pasukannya di laut Teberau karena
kejahatan mereka memperbudak umat Israel. Begitu juga halnya
kondisi menjelang akhir zaman, kedahsyatan murka Allah berlipat
ganda dan yang tersisa hanyalah kengerian.

Puncak murka Allah dilukiskan melalui ketujuh cawan yang berisi
malapetaka yang mendatangkan kematian dan kehancuran dunia dan
segala isinya (1). Ketujuh cawan memperlihatkan isi dan tujuan
penghakiman Allah. Cawan itu melambangkan kegenapan murka Allah.
Ini memperlihatkan bahwa kesempatan bertobat telah ditutup.

Selain cawan, terlihat lautan kaca bercampur api dan umat Allah (2).
Lautan di sini membayangkan laut Teberau. Bayangkan, umat Israel
melihat kemusnahan Firaun dan pasukannya sehingga mereka bisa
menaikkan nyanyian pujian kepada Tuhan (lihat Kel. 15). Umat Allah
bertarung melawan kekuatan anti-Kristus. Di tengah pertarungan
itu, umat Allah mampu mempertahankan imannya, walau ditindas dan
kehilangan nyawa. Di mata dunia, kematian umat Allah merupakan
kekalahan. Di mata Allah, kematian umat-Nya ialah kemenangan. Sama
halnya kematian Kristus ialah lambang kehinaan, maka kebangkitan
Kristus adalah lambang kemenangan atas maut dan dunia ini. Dunia
menjadi hadiah kemenangan-Nya.

Rasul Yohanes memperlihatkan bahwa kekalahan dan kebinasaan si jahat
hanya menunggu waktu. Kemenangan besar sudah ada di depan mata
bagi umat Allah. Umat Allah akan bergembira dan menyanyikan lagu
kemenangan mereka (3-4). Lagu kemenangan ini memiliki dua makna.
Pertama, tuntutan rasa keadilan umat Allah telah terpenuhi. Kedua,
semua perjuangan mereka di dunia mendapat pahalanya. Seperti Musa
telah membebaskan Israel dari belenggu perbudakan, demikian halnya
umat Allah mendapat tempat perhentiannya yang abadi, yaitu surga
mulia. Kemenangan ini patut dirayakan karena Allah itu adil dan
benar.

e-SH versi web:
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+15:1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+15:1-4

Wahyu 15:1-4

1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh
malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu
berakhirlah murka Allah.
2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di
tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan
binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada
kecapi Allah.
3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian
Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya
Raja segala bangsa!
4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan
nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan
datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran
segala penghakiman-Mu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar