Selasa, 23 Desember 2014

Trs: (e-RH) Desember 24 -- MALAM ITU JUGA




Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android



From: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>;
To: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>;
Subject: (e-RH) Desember 24 -- MALAM ITU JUGA
Sent: Tue, Dec 23, 2014 4:10:00 PM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 24 Desember 2014
Bacaan : Matius 2:13-23
Setahun: Wahyu 3-5
Nats: Yusuf pun bangun, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu
      juga, lalu menyingkir ke Mesir. (Matius 2:14)

Judul:

                            MALAM ITU JUGA

  Di sebuah acara televisi tentang kejadian-kejadian luar biasa,
  ditayangkan seseorang yang selamat dari terjangan kereta api karena,
  dalam sepersekian detik, ia sempat mengelak. Orang itu selamat
  karena bertindak pada saat yang tepat. Sedikit saja ia menunda
  gerakannya, bisa fatal akibatnya. Namun, tanpa disadari, tidak
  sedikit orang yang suka menunda sesuatu yang sebenarnya tidak boleh
  ditunda. Biasanya orang melakukan penundaan karena menganggap hal
  yang ditunda itu bukan masalah darurat.



  Ada penekanan yang perlu diperhatikan dalam bacaan hari ini. Yusuf
  bermimpi, terbangun, dan "malam itu juga", ia berangkat ke Mesir. Ia
  tidak menunda tindakannya. Bahkan tidak menunggu pagi. Ia percaya
  dan langsung bertindak. Yusuf saat itu beda dengan Yusuf yang dulu.
  Saat ia menerima berita tentang kehamilan Maria, ia berpikir
  panjang, bahkan nyaris menceraikan Maria (Mat. 1:18-20). Namun Yusuf
  yang ini adalah Yusuf yang sudah belajar tentang Tuhan. Ia tahu
  bahwa perkara darurat tidak bisa ditunda. Mirip dengan kejadian saat
  Abraham diminta untuk menghentikan ayunan pisaunya pada saat akan
  mengurbankan anaknya (Kej. 22:10-11).



  Mungkin kita membaca Alkitab setiap hari. Merenungkannya. Menemukan
  perintah-perintah-Nya. Namun berapa banyak perintah-Nya kita
  biarkan? Berapa banyak yang kita anggap, ini bukan perintah yang
  darurat dan bisa dilakukan kapan-kapan? Tuhan ingin kita peka
  terhadap perintah-Nya. Bila Dia ingin kita melakukannya saat ini,
  lakukan saja. --Donni Hadi W /Renungan Harian

        JANGAN MENUNDA MENAATI PERINTAH TUHAN KARENA BISA SAJA
          TIDAK AKAN ADA LAGI KESEMPATAN UNTUK MELAKUKANNYA.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Matius+2:13-23

  Matius 2:13-23

  13  Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat
      Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah
      Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana
      sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak
      itu untuk membunuh Dia."
  14  Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam
      itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
  15  dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya
      genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil
      Anak-Ku."
  16  Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh
      orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh
      membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak
      yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
      diketahuinya dari orang-orang majus itu.
  17  Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi
      Yeremia:
  18  "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih;
      Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab
      mereka tidak ada lagi."
  19  Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf
      dalam mimpi di Mesir, katanya:
  20  "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke
      tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah
      mati."
  21  Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan
      pergi ke tanah Israel.
  22  Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di
      Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena
      dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
  23  Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama
      Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan
      oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+3-5
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+3-5


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar