Selasa, 02 Desember 2014

TRS: (e-SH) 03 Desember -- Wahyu 14:14-20 - Tuaian sudah menguning

Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sel, 2 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 03 Desember -- Wahyu 14:14-20 - Tuaian sudah menguning

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 3 Desember 2014
Ayat SH: Wahyu 14:14-20

Judul: Tuaian sudah menguning

Musim menuai selalu digambarkan sebagai hari penghakiman Allah (Yl.
3:13 dan Mat. 13:24-30, 37-40). Dalam penciptaan, Allah telah
menetapkan kapan waktunya menanam dan menuai. Demikian juga waktu
datangnya hari penghakiman telah dipastikan oleh Allah.

Kedatangan Kristus kedua kali di atas awan putih menandakan
penghakiman Allah telah tiba karena buah keberdosaan manusia telah
matang dan siap dituai (14). Penuaian ini memperlihatkan adanya
pemisahan yang akan dilakukan Allah terhadap gandum dan ilalang.
Jika gandum diibaratkan sebagai orang-orang percaya kepada
Kristus, maka ilalang diibaratkan orang-orang yang tidak percaya
kepada Kristus. Anak Manusia diceritakan sedang menuai umat-Nya
yang telah ditebus oleh darah-Nya (15-16). Malaikat lain
diceritakan sedang menuai orang-orang anti-Kristus (17-18).

Kilangan besar dilambangkan sebagai wadah penyiksaan Allah bagi
musuh-musuh-Nya. Semua kejahatan bangsa-bangsa diproses dalam
penggilingan itu (19). Kebiasaan orang-orang Yahudi memeras anggur
dengan cara menginjak-injak anggur itu. Demikian juga, Allah akan
meremukkan semua bangsa dengan murka-Nya.

Istilah "luar kota" (20) menunjuk pada lokasi di mana hukuman Allah
akan dilaksanakan. Lokasi tempat penghakiman Allah ada di lembah
Harmagedon (Why. 16:16). Harmagedon berada dekat wilayah Megido di
dataran Esdraelon. Menurut sejarah orang Yahudi, tempat itu adalah
medan perang. Setidaknya, ada dua ratus peperangan terjadi di
sana. Dengan mengacu Harmagedon, ada dua hal yang dapat kita
pahami. Pertama, rasul Yohanes ingin memperlihatkan peperangan
terakhir antara Allah dan kekuatan si jahat. Kedua, Harmagedon
merupakan tempat eksekusi Allah terhadap musuh-musuh-Nya (20).

Amarah Allah sangat mengerikan. Ia tidak segan-segan menghancurkan
siapa pun yang melawan diri-Nya. Bagaimana dengan diri kita saat
Kristus datang kembali? Apakah kita dijumpai sebagai gandum atau
sebaliknya kita menjadi ilalang yang siap dibakar?

e-SH versi web:
+++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++

Wahyu 14:14-20

14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas
awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota
emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia
berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan
itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba
saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas
bumi, dan bumipun dituailah.
17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga;
juga padanya ada sebilah sabit tajam.
18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api
dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang
sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan
potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah
masak."
19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong
buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan
besar, yaitu murka Allah.
20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan
itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya
dua ratus mil.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar