Kamis, 04 Desember 2014

TRS: (e-SH) 05 Desember -- Wahyu 15:5-16:21 - Terlambat sudah

Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Kam, 4 Des 2014 08:10 Waktu Baku Pasifik
Judul: (e-SH) 05 Desember -- Wahyu 15:5-16:21 - Terlambat sudah

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 5 Desember 2014
Ayat SH: Wahyu 15:5-16:21

Judul: Terlambat sudah

Di satu sisi, cawan dan murka menandakan hukuman Allah. Di sisi lain,
cawan dan murka mencerminkan kondisi kemarahan Allah. Kemarahan
Allah terhadap kebejatan perilaku dan kedegilan hati manusia
membuat kesabaran-Nya hilang.Untuk memuaskan rasa keadilan-Nya,
Allah mengirim bencana mengerikan secara beruntun. Intensitas
penghukuman Allah dalam setiap cawan semakin meninggi kadarnya,
mulai dari bisul, kekeringan, air tercemar, polusi udara, sampai
gempa bumi yang dahsyat (Why 16:2-18).

Tujuh malapetaka ini memiliki sedikit kemiripan antara sepuluh tulah
di Mesir (Kel. 7:20-25) dan suara tujuh sangkakala (Why 8-11).
Yang berbeda hanyalah cakupan wilayah dan daya rusaknya.
Malapetaka di Keluaran 7:20-25 dan Wahyu 8-11 bersifat terbatas
dalam lingkup tertentu. Lain halnya dengan kehancuran di Wahyu
15:5-16:21 memiliki daya rusak yang menyeluruh. Contohnya, semua
pulau dan gunung hilang; bongkahan besar hujan es seperti meteor
yang menghantam bumi. Tidak ada orang berdosa yang dapat lolos
dari penghakiman Allah.

Yang menarik di sini adalah kebebalan pikiran dan hati manusia. Setiap
murka Allah yang dituangkan ke dunia tidak membuat mereka
bertobat. Kegelapan hati mereka semakin menjadi-jadi sampai mereka
memaki, menghujat, dan mengutuki Allah (Why 16:9, 11, 14, 21).
Peristiwa ini sama seperti yang terjadi pada diri Firaun, di mana
Allah mengeraskan hati Firaun dengan tujuan membinasakannya.
Demikian juga dengan manusia akhir zaman, di mana Allah
mengeraskan hati yang gelap menjadi lebih pekat. Tujuan Allah
adalah menuntut keadilan bagi darah orang-orang kudus-Nya. Seperti
kisah Kain membunuh Habel sehingga darah Habel berteriak kepada
Allah meminta keadilan. Dengan hancurnya bumi dan langit yang
lama, baru ada harapan munculnya bumi dan langit yang baru.

Allah itu panjang sabar, namun bukan berarti kesabaran Allah tidak
punya batas. Selama masih ada kesempatan, marilah kita memperbarui
diri dan hidup benar dihadapan-Nya.

e-SH versi web
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:

Wahyu 15:5-16:21

5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci--kemah
kesaksian--di sorga.
6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari
Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan
dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh
malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah,
yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.
8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena
kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu,
sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.
1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata
kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh
cawan murka Allah itu ke atas bumi."
2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke
atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada
semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang
menyembah patungnya.
3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka
airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala
yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai
dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata:
"Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang
kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para
nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar
bagi mereka!"
7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang
Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
8 Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari,
dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka
menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu
dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.
10 Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta
binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit
lidah mereka karena kesakitan,
11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan
karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka.
12 Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang
besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan
bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari
mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib,
dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk
mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari
Allah Yang Mahakuasa.
15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang
berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan
berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."
16 Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani
disebut Harmagedon.
17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan
dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta
itu, katanya: "Sudah terlaksana."
18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah
gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia
ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah
kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka
teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan
kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi
gunung-gunung.
21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa
manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es
itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar