Selasa, 13 Januari 2015

TRS: [e-Konsel] Hidup Baru -- Edisi 368/Januari 2015

e-Konsel -- Hidup Baru
Edisi 368/Januari 2015

Salam jumpa dalam kasih Bapa,

Menapaki hari-hari di depan kita terkadang membuat kita merasa cemas dan ragu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Di sisi lain, apabila kita terus mengingat dan memikirkan kehidupan kita pada masa lalu, kita akan terjebak dalam stagnasi. Sebagai konselor, kita seyogianya dapat menyikapi hal ini dengan bijak. Pada tahun yang baru ini, marilah kita kembali kepada Kristus dan memulai kehidupan yang baru dengan semangat dan pengertian baru yang lebih matang dalam banyak hal, terutama untuk menyikapi hidup yang kita jalani dan konseli-konseli yang kita layani. Dalam edisi perdana tahun 2015, e-Konsel mengetengahkan tentang renungan yang memuat pembaruan rohani dan artikel tentang mendorong konseli untuk melakukan perubahan yang sejati. Kiranya apa yang kami hadirkan dalam edisi ini membuat kita semakin yakin dalam menjalani hari esok dengan tetap menaruh pengharapan di dalam Kristus. Tuhan Yesus beserta kita.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >


RENUNGAN: PEMBARUAN ROHANI

Bacaan: Efesus 4:17-24
Nas: "... mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:24)

Saat pindah rumah lima tahun yang lalu, kami mendapati bahwa ternyata sang pemilik yang lama telah meninggalkan enam kursi ruang makan bagi kami. Kursi tersebut dilapisi tenunan seni Afrika yang indah, yaitu belang zebra yang artistik. Kami menghargai hadiah yang tidak terduga tersebut. Dan, kami kerap menggunakan meja makan itu untuk menjamu tamu.

Ketika baru-baru ini kami pindah lagi, kami merasa bahwa kursi-kursi itu perlu didandani ulang agar sesuai dengan dekorasi kami yang baru. Kemudian, saya memanggil seorang tukang mebel dan bertanya, "Tidakkah sebaiknya kita cukup memasang material baru di atas kain yang sudah ada?" Ia menjawab, "Tidak, Anda akan merusak bentuk kursi tersebut jika Anda hanya memasang material baru di atas material yang lama."

Seperti itu juga pekerjaan Allah di dalam hidup kita. Dia tidak berminat semata-mata mengubah penampilan rohani kita. Sebaliknya, Dia bermaksud mengganti karakter kita dengan apa yang disebut manusia baru, yang diciptakan menurut rupa Kristus (Efesus 4:24). Daging memiliki kecenderungan untuk menampilkan kegiatan religius, tetapi itu bukan karya Roh Kudus. Dia akan sepenuhnya mengubah kita dari dalam.

Namun, proses tersebut merupakan sebuah kemitraan kerja (Filipi 2:12,13). Apabila kita setiap hari mengesampingkan perilaku kita yang lama dan setelah itu menggantinya dengan perilaku yang ilahi, Allah yang penuh kasih karunia akan bekerja di dalam kita melalui kuasa Roh Kudus.

Allah ingin memperbarui kita.

"Saat Anda Menerima Kristus, Karya Allah di Dalam Diri Anda Baru Saja Dimulai"

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=1819
Penulis renungan: HDF
Tanggal akses: 5 November 2014


CAKRAWALA: MENDORONG PERUBAHAN YANG SEJATI

Anda ingin mendorong perubahan yang sejati pada konseli Anda?

Konseli atau teman Anda mengatakan bahwa ia ingin berubah. Ia menceritakan, menceritakan, dan terus menceritakan tentang pergumulannya. Tindakan lanjut yang akan dilakukannya, katakanlah, membaca beberapa pasal Alkitab dan mencatat beberapa pengertian, masih sangat kurang.

Jadi, bagaimana seorang konselor Kristen seharusnya mendorong seorang konseli untuk melakukan perubahan?

Tahu versus Percaya

Titik awal untuk memulai adalah pastikan apakah ia percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat dan bertindak berdasarkan keyakinannya tersebut. Apakah Anda tahu bahwa ketika orang-orang mengetahui sesuatu, mereka tidak perlu hidup sesuai dengan pengetahuan mereka di sepanjang masa? Namun, ketika seseorang memegang teguh keyakinan yang saleh, keyakinan tersebut membimbing dan mengarahkan setiap bagian hidup mereka.

Kita semua mengenal seseorang yang menyatakan diri sebagai orang Kristen, tetapi bagaimana seorang pribadi hidup bisa saja membuat kita menggaruk-garuk kepala sambil bertanya-tanya apakah mereka benar-benar orang Kristen. Setiap orang dapat mengetahui tentang Injil, tetapi menyangkalinya dengan hidup yang tidak sesuai dengan Injil. Beberapa contoh adalah:

- Roma 1:21-22: "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh."

- 2 Timotius 3:1-5: "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!"

- Lukas 6:46: "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?"

Sering kali, orang-orang yang disebut Kristen tidak yakin dengan kebutuhannya akan Juru Selamat.

Apakah konseli Anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Anda?

Apabila konseli tidak bekerja sama dengan Anda, berarti ia sedang berusaha melawan Anda.

Konseling menjadi sulit dan menjemukan. Konselor dapat menjadi bingung dan bertanya-tanya mengapa seseorang tidak menjadi lebih baik atau mengapa konseling tidak efektif. Terkadang ada kalanya Anda mengetahui sendiri bahwa Anda memberi konseling kepada seseorang yang berkembang selambat siput. Orang semacam ini terus-menerus memperlihatkan kebutuhan untuk berkonseling, tetapi menolong pribadi seperti ini seperti berusaha mencabut gigi. Oleh karena itu, ujilah apakah orang tersebut adalah orang Kristen dan berkomitmen untuk hidup bagi Kristus sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
- Apakah konseli memahami tujuan dan prosedur untuk berubah dengan jelas?
- Sudahkah Anda mengidentifikasi halangan-halangan yang menghalangi proses pengudusan?
- Apakah konseli lebih menginginkan untuk diubahkan menjadi segambar dengan Kristus?

Sukacita Konseli yang Percaya kepada Injil

Seorang konseli yang ingin berubah pasti memercayai Injil. Ia tahu bahwa ia perlu diselamatkan dan percaya bahwa Kristus dapat menyelamatkan dia. Ia tahu bahwa ia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dengan berusaha menjadi orang yang lebih bermoral sehingga Allah akan menerima dia. Ia tahu bahwa perbaikan diri tidak akan berdampak.

Hanya Yesus yang menghidupi kehidupan kudus yang sempurna. Hanya Dialah Pribadi yang dapat memberikan keselamatan. Dalam keadaan Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya, Yesus menghadapi murka Allah ketika Ia dijadikan berdosa dan digantung di salib untuk menebus dosa-dosa kita, lalu Ia mati. Dengan mulia, setelah tiga hari di dalam kubur, Ia dibangkitkan dari antara orang mati dan 40 hari kemudian, naik ke surga.

Ya, seorang pengikut Yesus Kristus yang setia adalah orang yang tidak hanya mengerti Injil, tetapi memercayainya juga. Ia menjadi seperti Kristus karena percaya kepada Allah. Roh Kudus memampukannya hidup seturut dengan perintah-perintah dalam Alkitab dan mengalami sukacita yang sejati.

Konseli Anda -- Berkomitmen untuk Berubah!

Ingatlah betapa konseli Anda dahulu senang sekali menceritakan tentang pergumulannya, tetapi tidak membuat perkembangan nyata.

Sekarang, dengan berpusat pada Injil, ia begitu bersemangat memercayai janji-janji Allah bahwa Yesus dapat dan akan menolongnya untuk menghidupi hidup yang saleh, mengembangkan pola pikir dan perbuatan yang saleh, dan setiap hari menyadari betapa Yesus mengasihinya, dengan cara memberikan ucapan syukur dan pujian.

"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih." (Efesus 5:1) (t/S. Setyawati)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Biblical Counseling Center.org
Alamat URL: http://www.biblicalcounselingcenter.org/encouraging-real-change/
Judul asli artikel: Encouraging Real Change
Penulis artikel: Staf BCC
Tanggal akses: 21 Oktober 2014


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi PASKAH 2015. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas ini.

Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan selama 1 bulan (23 Februari -- 30 Maret 2015). Anda dapat mengikuti kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.

Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-christ.net > Kami tunggu!


Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati dan N. Risanti

Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar